#Kepositif: Tampung Rasa Ingin Tahu, Berawal dari Teks, Suara Hingga Kamera

0
582

iniSURABAYA.com –Apa artinya…?”, “siapa…?”, atau “bagaimana caranya…?”, adalah segelintir dari pertanyaan yang kita miliki setiap harinya. Orang menuju ke Google dengan segala macam pertanyaan dan keingintahuan atau ‘kekepoan’.

Di antara triliunan pencarian di Google di seluruh dunia setiap tahunnya, paling tidak, 15 persen kueri/kata kunci yang diproses adalah kueri/ kata kunci yang baru setiap harinya.

Baik itu mencari kabar terkini tentang suatu berita yang sedang ramai diperbincangkan hingga panduan langkah demi langkah tentang soal matematika, atau visual 3D anatomi manusia untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.

Melalui inisiatif #Kepositif, Google ingin mendorong masyarakat Indonesia untuk  kepo terhadap hal-hal positif. Mendorong semangat untuk mengulik, memahami, hingga menginspirasi untuk mengambil langkah dan membawa perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Di Google kami terus berinovasi untuk mempermudah pencarian. Misal, dari yang tadinya hanya bisa mencari dengan teks, sekarang bisa pakai suara atau kamera ponsel,” ungkap Fida Heyder, Head of Consumer Marketing Google Indonesia.

Fida menambahkan,”Kami percaya dua hal. Pertama bahwa setiap pertanyaan pasti ada jawaban asal mau kita cari. Kedua bahwa ada kekuatan di balik sebuah pertanyaan. Pencarian yang iseng hari ini, bisa menentukan hari esok apabila didorong rasa ingin tahu dan semangat perubahan.”

Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Seluruh Dunia tanggal 5 Juni, #Kepositif berbagi cerita tentang Melati Wijsen, seorang remaja yang semangat aktivisme dan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup diawali dari sebuah keresahan akan meningkatnya sampah plastik yang mengotori pantai di sekitar tempat ia tinggal dan rasa penasaran akan dampak dari sampah plastik bagi lingkungan.

Bermodal ‘kekepoan’ dan ngulik di Google Search, Melati dan adiknya menginisiasi Bye Bye Plastic Bags atau Gerakan Selamat Tinggal Kantong Plastik dan bertekad untuk membebaskan Bali dari ancaman penggunaan kantong plastik.

Kegigihan Melati dan dukungan masyarakat berhasil mendorong pemerintah daerah Bali untuk mengeluarkan larangan penggunaan kantong dan sedotan plastik di tahun 2019.

Cerita Melati adalah kisah nyata bagaimana kekepoan atau sebuah rasa ingin tahu dapat menginspirasi suatu gerakan nyata dan membawa perubahan. Simak kisah #Kepositif Melati selengkapnya di http://goo.gle/KepositifWithMelati

Jangan lewatkan juga livestream #Kepositif bertemakan ‘Hari Lingkungan Hidup Sedunia’ bersama Melati Wijsen (Pendiri Youthopia dan Bye Bye Plastic Bags), Frederika Cull (Puteri Indonesia 2019) dan Fida Heyder (Head of Consumer Product Marketing, Google Indonesia) di kanal YouTube Google Indonesia dan akun media sosial resmi lainnya. wid

Comments are closed.