Archipelago Serukan Tindakan Terhadap Eksploitasi Anak

iniSURABAYA.com – Archipelago International, grup manajemen hotel swasta dan independen terbesar di Asia Tenggara, berupaya menciptakan kesadaran perlunya mengambil tindakan terhadap eksploitasi anak.

Bekerja sama dengan BenihBaik.com dan ECPAT Indonesia, Archipelago International menambahkan opsi pemberian donasi pada situs web pemesanan kamar hotel-hotel yang dikelolanya, yang akan langsung disalurkan ke ECPAT Indonesia dalam upaya membantu mereka untuk mengakhiri eksploitasi anak.

Bacaan Lainnya

“Dua bulan lalu kami bergabung dengan organisasi The Code dengan menerapkan enam kriteria yang mereka gunakan di seluruh industri untuk memerangi eksploitasi anak dalam bisnis perjalanan dan pariwisata,” ungkap John Flood, President & CEO Archipelago International.

Menurut John Flood, yang dilakukan ini baru permulaan. “Kami sangat bangga mengumumkan bahwa para tamu dapat menjadi bagian dari gerakan ini dengan memberikan sedikit donasi secara opsional setiap kali mereka melakukan pemesanan kamar secara langsung melalui salah satu situs web kami,” imbuhnya.

John Flood juga menyampaikan terima kasih kepada mitra dan tamu karena telah membuat perbedaan. “Kami yakinkan pada Anda bahwa Archipelago akan tetap berkomitmen untuk memerangi eksploitasi anak,” tegasnya.

Sebagai pemimpin industri, Archipelago mendapatkan setidaknya 100.000 pemesanan langsung dari situs webnya setiap bulan. Situs web tersebut termasuk archipelagointernational.com, delapan merek, dan 150+ hotel yang dikelolanya.

Setiap situs memiliki fitur donasi di halaman pemesanan. Tamu dapat memilih jumlah kecil yang telah ditentukan sebagai tambahan sebelum mereka menyelesaikan transaksi pemesanan mereka.

Donasi disalurkan melalui BenihBaik.com (platform donasi) ke ECPAT Indonesia, yang menggunakan dana tersebut untuk misinya mengakhiri eksploitasi anak.

Sementara Andy Ardian, Manajer Program ECPAT Indonesia menyatakan,“Kami menghargai komitmen Archipelago untuk membantu memerangi eksploitasi anak di Indonesia, termasuk penerapan enam prinsip Kode Etik.”

ECPAT berharap tindakan mereka akan menginspirasi orang lain untuk bergabung. “Kami berharap dapat melihat lebih banyak bisnis perjalanan dan pariwisata terlibat.” katanya. ana

Pos terkait