Tiap Masyarakat adalah Entrepreneur, Keenan Pearce: Saat Ini Hanya Sebagai Profesi dan Label

Keenan Pearce turut menyemangati calon peserta Diplomat Succes Challenge ke-12.

iniSURABAYA.com – Diplomat Success Challenge (DSC) dipastikan tetap digelar meski pandemi Covid-19 belum mereda.

Menyambut hadirnya salah satu kompetisi wirausaha terbesar di Indonesia tersebut, DSC 12 hadirkan webinar dengan tema Menjadi Entrepreneur Sukses.

Bacaan Lainnya

Menjadi entrepreneur sukses bukanlah hal yang mudah dicapai. Mulai dari cara memulai, hingga cara menyikapi berbagai tantangan dan krisis yang menyertai.

Apa saja hal-hal yang perlu dimiliki oleh seorang entrepreneur untuk mampu menghadapi tantangan dan mencapai kesuksesan?

Seperti penyelenggaraan tahun lalu, tahun ini DSC 12 kembali berkolaborasi dengan MarkPlus Institute untuk menyelenggarakan serangkaian webinar, workshop, dan seminar dengan beragam tema bisnis dan kewirausahaan.

Rangkaian webinar ini terbuka untuk publik, yang diharapkan dapat memantik semangat dan mendorong calon peserta untuk berpartisipasi dalam gelaran DSC 12 2021.

Webinar pertama kolaborasi DSC 12 dan MarkPlus Institute menghadirkan Keenan Pearce -Founder & Managing Director STOIK Trisula Nusantara, dan Yasa Singgih -Co-Founder & CEO Fortius, sebagai pembicara.

Dengan tema ‘Being a Succesful Entrepreneur, What does it Take?’, Keenan dan Yasa membagikan pengalaman, value, serta tips membangun bisnis yang tidak hanya fokus pada profit, namun juga berdampak positif secara keseluruhan.

Kewirausahaan adalah Proses Perjalanan
Menurut Keenan Pearce, entrepreneurship atau kewirausahaan adalah lakon dalam memanifestasikan apa yang kita percaya dan juga sebagai manifestasi dari masalah yang ingin kita selesaikan.

Sebelum memulai entrepreneurial journey, penting sekali untuk berproses mencari identitas diri dan bisnis yang akan dibangun.

“Mengutip Muhammad Yunus, seorang peraih penghargaan Nobel, dalam masa depan yang ideal tiap masyarakat adalah entrepreneur,” tegas Keenan.

Tidak seperti hari ini, lanjut Keenan, entrepreneur hanya sebagai profesi dan label. Di masa depan secara alamiah manusia yang memang memiliki kemampuan memecahkan masalah akan membentuk jiwa wirausahanya masing-masing.

“Jadi saat kita memiliki intuisi untuk memecahkan masalah, di situlah perjalanan entreprenurship dimulai,” tutur Keenan.

Dalam perusahaan yang dirintisnya, yaitu STOIK Trisula Nusantara yang merupakan perusahaan yang bergerak pada industri kreatif dan mengakar pada konsep kebudayaan nusantara, Keenan juga mengadopsi prinsip-prinsip harmonisasi sebagai pilar bisnisnya.

Pertama, harmonisasi dengan manusia lain, yaitu setiap orang punya fungsi masing-masing dan kita dapat mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu (kolaborasi).

Kedua adalah harmonisasi dengan alam agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Ketiga adalah harmonisasi dengan pencipta, agar tercipta kesadaran bahwa berkarya tidak hanya untuk mengharapkan pujian orang lain.

Menurut Keenan, dengan adanya ketiga harmonisasi tersebut, akan terbangun integritas seorang entrepreneur yang baik yang dapat melewati tantangan atau krisis apapun. wid

Pos terkait