iniSURABAYA.com – Pentas busana rancangan desainer Tanah Air di Kota Surabaya seakan tak pernah berhenti. Saat kondisi pandemi Covid-19 kian melandai, agenda fashion show di Kota Pahlawan ini terus marak.
Terakhir adalah Surabaya Fashion Runway (SFR) Session 1 yang disajikan Andima Management selama empat hari, yaitu 11-14 November 2021. Pentas yang mengangkat tema La Fusion ini diikuti sekitar 30 desainer yang antara lain datang dari Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan beberapa kota di Jawa Timur.
Untuk gelaran SFR Session 1 ini Andima Management berkolaborasi dengan Agoeng Soedir Poetra sebagai koreografer. Sedang Embran Nawawi sebagai show director membantu para desainer menampilkan rancangan mereka secara bergantian setiap harinya.
Embran sendiri di pentas ini menyodorkan karya bertajuk ‘Star Crash’. Desainer yang juga dosen di sejumlah perguruan tinggi ini memadukan gaya fashion dan jumpsuit untuk pria.
“Patchworks batik yang menjadi center point pada koleksi ini berkesan gaya street fashion Tokyo,” paparnya kepada iniSurabaya.com.
Ditemui sesaat sebelum gelaran SFR Session 1, Andreas Armin, Owner Andima Management mengaku bersyukur pentas fashion akbar yang baru pertama diselenggarakan ini mendapat respons luar biasa bagus dari para desainer dan juga buyer.
“Mereka seakan rindu pada acara-acara besar seperti ini,” ujarnya.
Andreas berharap SFR bisa turut mendukung tumbuhnya perekonomian nasional, khususnya Jawa Timur setelah selama hampir dua tahun mengalami kelesuan.
“Keinginan saya tentu agar teman-teman desainer punya market baru. Mereka juga bisa saling mengenal, karena yang datang adalah desainer dari berbagai kota,” paparnya.
Antusiasme yang diraih di acara tersebut membuat Andreas bertekad menggelar agenda SFR rutin setiap tahun. “Saya ingin desainer seluruh Indonesia gabung, dan bersama-sama menumbuhkan perekonomian Indonesia. Saya bertekad di Surabaya ada acara besar yang mencakup seluruh Indonesia,” tandasnya. ap