iniSURABAYA.com – Emil E Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur mengapresiasi pihak-pihak yang terus menjalankan program inovatif di tengah kondisi yang masih sulit seperti saat ini.
Dan salah satu yang mendapat perhatian serius Emil adalah Junior Chambers International (JCI) East Java yang terus mendongkrak futuristic talent development programme seperti Artificial Intelligence.
“Inilah yang saya harapkan. Di saat sibuk agar tetap bisa survive, JCI masih memikirkan sesama,” ungkap Emil dalam keterangan tertulis, Senin (13/12/2021).
Karena itu pula, Emil menepis anggapan yang banyak berkembang di masyarakat bahwa orang-orang yang sukses di bisnisnya, tidak punya waktu untuk memikirkan sesama.
“JCI membuktikan bahwa generasi muda bisa sukses, tetapi juga bisa peduli pada sesama. Saya rasa itu yang perlu dipertahankan,” tegasnya.
Lebih lanjut Emil menyatakan optimismenya bahwa kondisi perekonomian di Jatim bakal lebih baik lagi di tahun 2022. Keyakinan itu tak lepas dari pertumbuhan perekonomian di Jatim pada kuartal ke-3 (Q3) 2021 yang mencapai 3,2 persen.
“Jangan lupa bahwa pertumbuhan Q3 2021 ini adalah perbandingan dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya,” tegas Emil.
Emil mengakui, Q2 2020 merupakan waktu paling buruk selama pandemi. “Bukan soal angkanya, tetapi karena ketidaksiapan kita menghadapi pandemi,” ungkapnya.
Emil lantas menjelaskan kondisi di tahun 2020 lalu saat masker menjadi barang langka, rumah sakit tidak siap menghadapi lonjakan pasien Covid-19, dan tes PCR masih belum mencukupi.
Imbasnya, lanjut Emil, semua bisnis ambil solusi untuk tutup. “Sebaliknya di Q2 2021 adalah waktu terbaik di tahun ini. Karena ekonomi mulai jalan lagi, pusat perbelanjaan dibuka,” urainya.
Jadi, kata Emil, Q2 2021 bagus sekali, sedangkan Q2 2020 jatuh sekali. “Sehingga pertumbuhan Q2 2021 di angka 7,05 persen,” ujarnya.
Emil menambahkan, Q3 2020 merupakan masa recovery yaitu mulai ada event hingga toko-toko mulai dibuka. Pertumbuhan ekonomi Q2 2020 hingga Q3 2020 di Jatim naik hampir enam persen.
“Sebegitu bagus ekonomi kita waktu itu. Tetapi di Q3 2021 merupakan waktu terburuk kita tahun ini, yang kita harap tidak pernah terjadi lagi,” ucap mantan Bupati Trenggalek ini.
Emil menekankan kondiri buruk itu akibat lonjakan kasus Covid-29 sehingga PPKM Darurat terpaksa diterapkan pemerintah. “Terpaksa. Kita paling tidak suka menerapkan PPKM karena kita tahu betapa bisnis-bisnis merana. Tetapi kita terpaksa melakukan karena nyawa lebih penting dari apapun,” imbuhnya.
Dari fakta tersebut, Emil menyatakan kondisi perekonomian Jatim tahun ini harusnya terpuruk. Sebab, tahun ini keadaan masyarakat sangat kacau akibat tekanan PPKM Darurat.
“Boro-boro tumbuh, jangan-jangan minus lagi. Tetapi ternyata kita masih membukukan pertumbuhan 3,2 persen. Artinya ekonomi di Jatim dalam kondisi sangat kuat bahkan diterpa Covid-19 gelombang ke-2 kemarin,” papar Emil.
Sementara itu Nadia Nathania, Secretary General JCI East Java 2021, menuturkan JCI merupakan salah satu organisasi kepemimpinan untuk anak muda terbesar di dunia, yang sudah berada di 128 negara.
Sesuai visi dan misi yang diusung, JCI mempunyai tujuan untuk create positive impact terhadap lingkungan dan masyarakat.
Di tahun ini JCI Chapter East Java bekerjasama dengan Intel berhasil menjaring talenta-talenta muda agar dapat mempelajari Artificial Intelligence melalui program Prakarsa Muda. ana