iniSURABAYA.com – Agenda pameran lukisan bertajuk ‘Renjana Ing Ati’ yang digelar di Surabaya Suites Hotel berlanjut dengan gelaran melukis on the spot, Kamis (3/2/2022).
Pagi itu sedikitnya 11 pelukis beragam usia menggelar media lukis mereka di lantai Café Taman hotel bintang 4 di pusat Kota Surabaya tersebut.
Di hadapan mereka, ada tiga wanita cantik, Juli, Cindy, dan Nova duduk berjajar. Para seniman ini kian semangat lantaran di tengah mereka ada Mas Dibyo, pelukis kondang Tanah Air turut membidik ketiga wanita itu sebagai objek karyanya.
Goresan demi goresan mulai menghiasi kanvas Mas Dibyo. Untuk mewujudkan lukisannya, pemilik nama Joko Sudibyo yang karyanya berharga miliaran rupiah ini dominan menggunakan warna hitam putih.
Ditemui di tengah suasana melukis on the spot, Firman S Permana, GM Surabaya Suites menegaskan pihaknya selalu antusias menyambut aksi-aksi para seniman.
“Hidup ini perlu keseimbangan. Apalagi di saat pandemi yang belum juga benar-benar usai seperti sekarang, perlu diisi sesuatu yang menenangkan jiwa. Dan melihat karya-karya para seniman ini bikin jiwa tenang,” ungkapnya.
Sementara Budi Bi, Ketua Panitia Pameran Lukisan menyatakan, cerita romansa tak pernah habis diterjemahkan ke dalam karya lukisan. “Merespons bulan Februari yang juga dikenal sebagai bulan romantis, pameran ini diberi judul ‘Renjana Ing Ati’, Romansa dalam Hati,” katanya.
Diakui Budi Bi, peresmian pameran ini sengaja bertepatan dengan tanggal cantik, yaitu tanggal 2 bulan 2 tahun 2022. Dan jumlah peserta pun 22 orang praktisi seni rupa,” paparnya.
Pelukisnya bukan hanya dari Surabaya. Tetapi juga ada yang dari Lamongan, Jombang, Lumajang, Bojonegoro, Madiun, dan Sidoarjo.
Karya Romansa, lanjut Budi Bi, bisa tentang kenangan, kerinduan, atau momen romantis yang divisualkan lewat berbagai versi oleh para pelukisnya. “Kisah keromantisan yang tidak melulu digambarkan melalui sosok atau figur manusia, tetapi juga olah rasa dan hati yang diartikan secara beragam,” cetus seniman berambut panjang ini.
Artinya, masih kata Budi Bi, tergantung pilihan sudut pandang dan imajinasi dalam berbagai rupa dengan ciri khas masing-masing senimannya. “Ada banyak cerita yang ingin dibagikan, ada banyak kata yang mau disampaikan. Semua dalam wujud karya lukisan,” tegasnya. ana