iniSURABAYA.com – Surabaya Suites Hotel kembali jadi ajang para perupa Tanah Air untuk mengekspresikan ide-ide serta semangat yang seakan tanpa batas.
Setahun silam dalam rangkaian peringatan ulang tahun ke-4 iniSurabaya.com, para seniman mengoreskan kuas masing-masing di lembaran kain kanvas sepanjang 10 meter dengan lebar 50 cm di hotel bintang 4 di pusat Kota Surabaya ini.
Kali ini media yang mereka pakai jauh lebih lebar dan panjang. Kain kanvas yang mereka gunakan untuk menampung kreasi para perupa panjangnya 20 meter dengan lebar 155 cm.
Untuk memudahkan gerakan para seniman berekspresi, kain itu dipotong jadi dua, sehingga panjang masing-masing jadi 10 meter. “Nanti setelah semua selesai akan kami sambung lagi kainnya,” kata Budi Bi, Ketua Panitia Pameran Lukisan ‘Renjana Ing Ati’ kepada iniSurabaya.com, Sabtu (12/2/2022).
Menurut perupa berambut panjang ini, awalnya agenda melukis di kain kanvas raksasa ini akan diikuti sekitar 22 pelukis. “Tetapi belakangan ada yang mengabarkan sedang sakit jadi tidak bisa hadir. Jadi yang gabung tinggal 14 pelukis,” tuturnya.
Tidak ada batasan khusus bagi para seniman untuk menuangkan gagasannya. “Semangatnya tetap ‘Renjana Ing Ati’ sesuai judul yang kami gunakan untuk acara pameran kali ini. Tetapi ekspresinya bisa beragam sesuai imajinasi masing-masing seniman,” ungkap Budi Bi.
Di momen melukis on the spot ini Budi Bi kembali menghadirkan ‘sosok’ macan air sedang berenang. “Agar pas dengan suasana Imlek Tahun Macan Air,” cetusnya sambil tertawa.
Aime Tri, pelukis lainnya menyuguhkan gambar burung. “Tantangannya, bagi pelukis yang biasa melukis di bidang kecil sekarang harus menyelesaikann karya di bidang cukup luas dalam waktu cepat,” ucap Aime.
Sepanjang lima jam, aksi melukis tersebut dimulai sekitar pukul 11.00 di Café Taman dan baru berakhir sekitar pukul 16.00. Lukisan tersebut rencananya digantungkan tepat di tengah area terbuka restoran sehingga bisa jadi pemandangan menarik bagi setiap tamu yang sedang menikmati menu-menu yang disajikan juru masak hotel.
“Lukisan ini tak hanya indah dipandang. Lukisan dengan segala wujudnya bisa pula sebagai ‘obat untuk jiwa’,” tegas Firman S Permana, GM Surabaya Suites Hotel.
Lulusan SMA Negeri 1 Surabaya ini menekankan bahwa hidup perlu keseimbangan. Apalagi di saat pandemi yang belum benar-benar usai seperti sekarang, perlu diisi sesuatu yang menenangkan jiwa.
“Melihat karya-karya para seniman ini bikin jiwa tenang,” imbuhnya.
Firman menekankan, kesempatan yang dia berikan kepada para seniman tersebut juga sebagai upaya mengapresiasi karya seni, sekaligus upaya memberikan motivasi kepada para seniman untuk terus berkarya di tengah situasi yang belum menentu sekarang.
Di sisi lain, lanjutnya, diharapkan pula bagi para penikmatnya tumbuh kecintaan terhadap karya-karya para seniman lokal, khususnya Surabaya. “Setidaknya bisa memberi mereka wadah untuk bertemu setelah sekian lama tak ada kegiatan bersama sebagai akibat banyaknya pengetatan aktivitas masyarakat selama pandemi,” pungkasnya. ana