iniSURABAYA.com – Peningkatan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Surabaya dari Level 2 menjadi Level 3 hanya dalam sepekan, mendapat perhatian serius Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya.
Pria yang akrab disapa Awi ini berharap aktivitas ekonomi rakyat tetap bergerak di tengah peningkatan level PPKM. “Bila ekonomi kembali melandai, akan terbuka lahirnya pengangguran baru, yang bisa berujung pada peningkatan kemiskinan,” tegasnya lewat keterangan tertulis, Rabu (16/2/2022).
Awi mengingatkan agar semua pihak memitigasi kenaikan status PPKM tersebut agar jangan tambah naik pada tahun ini. “Caranya salah satunya ya kita harus terus gerakkan ekonomi rakyat, di UMKM, warung, kampung-kampung,” tuturnya.
Awi menyatakan, pihaknya mendukung penuh bahwa usaha-usaha rakyat harus terus bergerak, tidak ada penutupan. “Yang PKL, tetap berjualan,” begitu pesannya.
Awi menekankan agar masyarakat yang membuka depot, tetap berjualan. Yang memiliki tenant di mal, tetap berjualan. Begitu pula yang memiliki rumah produksi berbagai barang tetap beraktivitas.
“Semuanya dengan protokol kesehatan serta penyesuaian kapasitas sesuai aturan,” tandas mantan jurnalis ini.
Awi menegaskan, kunci agar aktivitas ekonomi terus bergerak adalah penerapan protokol kesehatan dan perluasan vaksinasi Covid-19. Warga yang tiba waktunya mendapatkan vaksin booster ketiga jangan menunda lagi untuk datang ke tempat vaksinasi terdekat.
“Vaksin efektif dalam mencegah terinfeksi Covid-19, serta efektif mencegah perburukan kondisi tubuh bila terpapar virus ini. Sehingga masyarakat semakin kebal, dan otomatis ekonomi bisa bergerak karena mobilitas orang dan barang dapat terus berlanjut,” tuturnya.
Politikus dari PDIP ini menyatakan, ada dua langkah yang perlu dilakukan agar ekonomi arus bawah terus berjalan. Pertama, gerakan saling bantu untuk membeli kebutuhan sehari-hari di warung tetangga dan UMKM
“Tidak hanya warga, tetapi juga jajaran dinas atau instansi Pemkot Surabaya harus membeli kebutuhannya di UMKM dan warung-warung sekitar atau melalui aplikasi e-Peken yang beberapa waktu lalu diluncurkan,” urainya.
Langkah kedua, kata Awi, ekonomi rakyat harus terus didampingi agar semakin go digital. “Pemkot Surabaya melalui dinas terkait harus punya roadmap, berapa UMKM yang ditargetkan bisa onboarding merambah pasar digital,” imbuhnya.
Awi meyakini, dengan masuk ke pasar digital, UMKM bisa memperluas pasarnya, dan tentu sangat membantu di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Sebagaimana diberitakan, sesuai Instruksi Mendagri, kawasan Surabaya Raya yaitu Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, masuk dalam PPKM Level 3 seiring melonjaknya kasus positif Covid-19 khususnya akibat merebaknya varian Omicron.
Tetapi berbeda dengan sebelumnya, saat ini tidak ada penutupan aktivitas usaha. Yang ada adalah pembatasan aktivitas, sebagaimana diatur dalam Instruksi Mendagri. ana