iniSURABAYA.com – Perangkat gawai menjadi ‘teman’ yang tak pernah lepas dalam keseharian manusia di dunia belakangan ini. Tetapi jika tidak digunakan dengan baik dan tepat, gawai juga bisa membuat penggunanya jadi manusia yang ‘merugi’.
Itulah pesan penting yang disampaikan Ustazah Dr Oki Setiana Dewi MPd dalam rangkaian Safari Dakwah yang dilakukan di hadapan anggota Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Sidoarjo di Masjid Agung Sidoarjo, Selasa (15/3/2022).
Pagi hari itu, aktris yang juga pendakwah ini mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. “Siapa yang sudah membuka social medianya hari ini? Siapa yang sudah membuka Qurannya?” tanya Oki sebelum mengawali dakwahnya.
Ibu empat anak ini lalu menambahkan,”Di luar sana, ada yang membuka Qurannya seminggu lalu, sebulan lalu bahkan setahun lalu. Banyak orang di luar sana jauh lebih sering membuka social medianya daripada membuka Al Qurannya.”
Ironisnya, kata Oki, saat membuka social media, ada hak suami, ada hak anak, dan bahkan kewajiban beribadah yang diabaikan. “Gunakan waktu dengan baik! Jangan sampai menyesal, karena waktu tidak bisa diulang,” tandasnya.
Oki yang sekarang mengelola Yayasan Maskanul Huffadz ini mengingatkan bahwa waktu ibarat pedang. “Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, dia (waktu) yang akan memotongmu, yang akan menghabisimu. Maka jangan sampai memanfaatkan waktu untuk hal yang tidak produktif,” tegasnya.
Oki meminta jemaah memanfaatkan waktu secara proporsional dan bijak. Sebab, waktu, umur, harta, dan ilmu seseorang akan dimintai pertanggungjawaban kelak. ”Banyak di antara kita, kalau sudah pegang gadgetnya, lupa yang lain,” cetusnya.
Bahkan, pernah ada kejadian seorang ibu sibuk dengan gawainya sampai tidak sadar anaknya menyeberang jalan dan tertabrak. Ada pula kejadian saat seorang ibu sibuk main gawai hingga tidak tahu anaknya jatuh dari eskalator.
”Muslimah yang baik adalah yang mampu meninggalkan hal yang tidak ada kebaikan bagi dirinya,” pesannya.
Kakak YouTuber Ria Ricis ini mengingatkan pula agar anak-anak tidak sampai kecanduan dengan gawai dan bahkan melihat hal-hal yang tidak sepantasnya.
“Kita harus sering bertanya pada diri sendiri, dalam sehari kita sudah ngapain saja?” ucap pemeran utama film ‘Ketika Cinta Bertasbih’ tersebut.
Selain waktu untuk bersosialisasi, lanjut Oki, harus ingat pula waktu untuk suami, untuk anak-anak, juga untuk bekerja yang semua dibagi dengan baik. “Kalau bisa melakukannya dengan baik, itu orang luar biasa. Jangan sampai kita jadi ‘kaum rebahan’,” imbuhnya.
Ditemui usai acara dakwah bertajuk ‘Menjadi Muslimah Shalihah di Era Media Sosial’, Sri Wahyu Hariwati, Ketua Ipemi Sidoarjo menyampaikan, pihaknya sebulan sekali mengadakan kajian.
Dalam kesempatan itu, Oki juga mengingatkan agar tidak gibah, membicarakan keburukan orang lain. Jika itu dilakukan, ujar Oki, keburukan orang yang jadi bahan pembicaraan justru akan berpindah ke mereka yang gibah.
Sebaliknya kebaikan orang yang gibah akan pindah ke orang yang sedang dibicarakan. “Jangan mau jadi orang yang bangkrut!” begitu wanti-wanti Oki.
Selain kajian rutin, ada pula tablig akbar yang diadakan pada momen tertentu. “Kegiatan Ipemi tak hanya di bidang usaha, khususnya membina UMKM, tetapi juga dakwah, syiar keagamaan,” kata Wahyu didampingi sejumlah pengurus Ipemi Sidoarjo.
Wahyu menyatakan, selain menjadi pengusaha, mereka bisa sekaligus belajar tentang hal baru dan memperdalam ilmu agama. “Kali ini kami menilai banyak muslimah yang terjebak dengan medsos. Banyak yang tidak tahu hal-hal yang mengandung dosa,” katanya. ana