

iniSURABAYA.com – Kelangkaan minyak goreng sehingga berdampak melonjaknya kebutuhan rumah tangga tersebut menjadi perhatian khusus pengurus Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) PW Jawa Timur.
Sebagai solusi, pengurus Ipemi PW Jatim bakal membentuk Koperasi Syariah. “Tujuannya tentu untuk memberi kemudahan anggota dan pengurus mendapatkan sembako murah” ungkap Miming Merina SSos SH, Ketua Ipemi PW Jatim kepada iniSurabaya.com, Rabu (16/3/2022).
Ditemui usai pelantikan pengurus Ipemi PW Jatim di Ruang Jinten Surabaya Suites Hotel, Miming menambahkan, Koperasi Syariah ini diharapkan bisa terwujud pada bulan April mendatang.
Selain di Surabaya, Koperasi Syariah ini juga diwujudkan di setiap perwakilan Ipemi di kabupaten/kota di Jawa Timur. “Sembakonya nanti kami beli dari anggota atau pengurus Ipemi yang memang memiliki usaha di bidang ini. Jadi ini nanti yang membuat harga sembakonya murah, memotong rantai distribusi,” tandasnya.
Menurut Miming, pendirian koperasi sangat mendesak. Selain untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga di pasar, koperasi juga berfungsi sebagai tempat anggota dan pengurus Ipemi menjual produk mereka.
Sedangkan solusi jangka pendek untuk menyiasati kenaikan harga minyak goreng, Ipemi mengkampanyekan aksi hemat pemakaian minyak goreng dengan membuat menu kuliner yang diolah tidak dengan minyak yang banyak.

“Beberapa ide menu inovatif hemat minyak goreng dimunculkan, rasa masakan tetap enak dan bisa memenuhi kebutuhan konsumen,” begitu pesannya.
Di kesempatan yang sama, Ingrid Kansil, Ketua Umum Ipemi menyampaikan keprihatinannya atas kenaikan sejumlah bahan pokok, khususnya minyak goreng.
Tetapi, Ingrid berharap kondisi itu tidak membuat anggota Ipem berhenti melakukan kegiatan. “Kita tetap harus produktif melakukan kegiatan ekonomi, sehingga bisa membantu pemulihan ekonomi secara nasional maupun daerah,” ujarnya melalui aplikasi virtual Zoom.
Pemilik nama Hj Ingrid Maria Palupi Kansil SSos ini meyakini anggota Ipemi, terutama yang bergerak di sektor UMKM yang memiliki banyak potensi. “Saya yakin anggota Ipemi, khususnya di Jatim banyak yang inovatif, kreatif, dan variatif dalam menjalankan usahanya, sehingga mendorong keberhasilan ekonomi Jatim,” tuturnya.
Ingrid berharap pula agar Ipemi Jatim terus secara struktur dikembangkan sampai tingkat kecamatan dan bahkan pedesaan. “Banyak muslimah di daerah grassroot yang memang perlu bantuan koneksi serta mediasi dari mereka yang tinggal di perkotaan dan sudah eksis jadi pengusaha sukses,” cetusnya.
Wanita kelahiran 9 November ini berharap pula Ipemi di perkotaan bisa jadi inspirator, motivator, dan membantu eksistensi muslimah di desa sehingga bisa mandiri dan buka mindset jadi pilar usahawati.
“Bantulah mereka yang di pedesaan ini agar mampu meningkatkan kepercayaan dirinya sehingga jadi pengusaha seperti yang sudah eksis. Untuk itu galakkan kampanye kewirausahaan bagi muslimah di tingkat rumah tangga, mahasiswa, maupun seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya. ap