
Desy Agustina

iniSURABAYA.com – Melek teknologi digital. Itulah fakta yang harus dilakoni banyak penduduk di negeri ini ketika virus Corona menyerang dan belum juga usai hingga kini.
Realita itu pula yang mau tidak mau juga dialami penyanyi senior Surabaya, Desy Agustina. Peristiwa yang menimpa jutaan masyarakat di seluruh penjuru bumi ini membuat Juara 3 The Dream Girls (GlobalTV) ini merenung.
Dan sesaat kemudian finalis di sejumlah ajang penggalian bakat seperti The Voice Indonesia (Indosiar) dan Golden Memori (Indosiar) ini menegaskan dengan penuh keyakinan,”Zaman sudah berubah!”
Menurut Desy, dalam Islam ada istilah ‘hijrah’ yang diyakini maknanya tidak melulu pindah wilayah. Maka Desy memutuskan untuk beralih ke dunia daring adalah bentuk ‘hijrah’-nya.
“Di masa yang serba sulit ini kita harus jadi orang yang mudah beradaptasi. Ketika dunia concern dengan masalah kesehatan jangan sampai kita kehilangan minat dan bakat yang sudah diberikan Tuhan,” begitu pesannya sambil coba memberi semangat.
Maka ketika Desy ingin menguji ketrampilan olah vokal murid-muridnya, juga siapa saja yang punya minat di dunia menyanyi, lomba virtual jadi pilihannya.
“Perlombaan nyanyi yang sebelum pandemi lazim dilakukan secara live, sekarang sudah banyak ditinggalkan. Orang lebih memilih lomba daring yang bisa dilakukan dari rumah,” kata Desy.
Gagasan guru vokal dan vocal director asal Surabaya yang sering berkontribusi dalam acara-acara talent show yang diselenggarakan stasiun televisi swasta sejak tahun 2008 itu pun dituangkan dalam kemasan acara bertajuk ‘Singing Creative Contest’ secara daring.
Desy yakin akan banyak pengalaman yang didapat peserta dalam ‘Singing Creative Contest’ yang digagasnya itu. “Proses kreatif yang dijalani peserta sangatlah besar. Bagaimana peserta bisa mengirimkan video bernyanyi dengan well prepared atau asal-asalan pasti akan terlihat,” tandasnya.
Dia menambahkan, SCC memiliki tema ‘Creative’. “Jadi peserta bebas mengirimkan video se-kreatif mungkin dalam hal bernyanyi. Pada lomba ini improvisasi tidak dilarang, bahkan malah ditunggu-tunggu,” kata wanita yang sempat duet dengan penyanyi legendaris Iwan Fals di Surabaya maupun di GWK Bali dan tayang di layar NET TV ini.
Konsep penampilan peserta SSC adalah solo. Dan karya yang dilombakan berbentuk video maksimal 1 Gb. “Pengiriman video paling lambat tanggal 5 Maret 2022,” ujar Desy.
Lima video terbaik di setiap kategori akan diumumkan pada Sabtu (12/2/2022) di akun Instagram @desyagustina. Sedang pengumuman Juara 1, 2, dan 3 untuk setiap kategori dilakukan pada Sabtu (19/2/2022).
Peserta SCC bebas menyanyikan lagu apa pun kecuali lagu dangdut. “Durasi maksimal lima menit. Instrumen musik bebas,” paparnya.
Bagi setiap pemenang untuk setiap kategori disediakan hadiah masing-masing Rp 500.000 (Juara 1), Rp 300.000 (Juara 2), dan Rp 200.000 (Juara 3).
Juri juga menetapkan pemenang favorit dan kostum terbaik di masing-masing kategori. Untuk kategori ini hadiah akan disediakan redaksi iniSurabaya.com.
“Maka peserta wajib follow dan mention video yang dikirim untuk lomba ini ke akun Instagram @ini.surabaya,” ucap Desy. ana