

iniSURABAYA.com – Kehadiran barcode (kode batang) di tahun 1952 yang kemudian mengalami evolusi menjadi jadi QR (Quick Response) Code di tahun 1994 sehingga lebih modern rupanya mengusik perhatian Mr D.
Pria yang dikenal multitalenta ini melakukan inovasi dan hasilnya adalah QR Art. Pemilik nama Doddy Hernanto ini mengaku, inovasi tersebut lahir setelah mengamati bentuk barcode yang terbatas dan QR Code yang tidak mengindahkan unsur seni.
“Saya beri nama QR Art karena karya ini sangat dinamis,” ungkap musisi yang sering dijuluki Gitaris Satu Jari ini.
Mr D menegaskan bahwa dirinya menggabungkan aplikasi Mental Canvas Draw. Yang dia lakukan adalah menghidupkan QR Art dengan goresan spasial (sesuatu yang berkaitan dengan ruang atau tempat), navigasi 3D, dan animasi bentuk bebas semuanya dengan kemudahan pensil dan kertas.
Kreasi pria asal Surabaya ini membuahkan hasil, yaitu QR Art yang lebih memiliki karakter dan ciri khas gambar sehingga sangat cocok untuk branding, promosi dan personal.
Langkah maju lain yang sudah dilakukan Mr D adalah mendapatkan hak cipta atas inovasi tersebut. QR Art inovasi Mr D bersertifikat HKI tahun 2021 dengan nomor pencatatan : 000296961 QR Art sebagai jejak rekam digital.
Karya Mr D untuk pertama kalinya dipakai oleh pelaku UMKM di Kota Mojokerto pada tahun 2021. Sedang perguruan tinggi pertama yang menggunakan QR Art adalah Universitas Dr Soetomo Surabaya pada tahun 2022.
Mr D menjamin QR Art inovasinya itu tidak bisa ditiru oleh siapapun. Sehingga karya ini menjadi eksklusif bagi penggunanya,karena QR Art adalah gabungan antara analog dan digital dengan kemasan seni.
“Sekarang kita lihat, tanda tangan yang kita buat tidak bisa presisi sama persis dalam setiap pembuatannya. Tapi semua memiliki karakter. QR Art ini adalah one piece, yang tidak bisa ditiru. Semua karya tetap berbeda, tergantung codingnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut Mr D memaparkan bahwa logo biasanya didesain berdasarkan filosofi yang terkandung bagi sebuah perusahaan atau usaha di dalamnya. Hadirnya logo mencerminkan identitas atau brand dari perusahaan atau organisasi sehingga lebih dikenal banyak orang.
“Karena itu membangun brand itu penting untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi nonprofit sekalipun. Bahkan, untuk menguatkan brand personal dengan tujuan tertentu,” bebernya.
Logo, kata Mr D, merupakan representasi visual yang akan membuat produk dari perusahaan, organisasi nonprofit, hingga personal menjadi lebih unik, menarik, dan kuat.
Dalam bidang pemasaran, logo berfungsi untuk memperkuat iklan dalam pengenalan produk kepada masyarakat.
Mr D menyatakan, ada lima tipe dasar logo dalam visualisasinya. Pertama, simbol atau icon, contohnya simbol milik produk Apple. Kedua, logo dengan penulisan desain nama produk atau perusahaan, contohnya milik Fedex.
Ketiga, logo dengan menggunakan perpaduan desain emblem perusahaan dengan singkatan nama produk atau organisasi, contohnya emblem NFL. Keempat, logo memadukan simbol produk dan nama produk, contohnya logo Produk Puma. Kelima, logo dengan typografi inisial produk, contohnya produk HP yang merupakan singkatan dari Hewlett-Packard.
Di luar lima tipe dasar itu, Mr D melontarkan gagasan mutakhir yang memadukan logo yang terhubung dalam desain QR Art.
“Pada point 1 sampai 5 ini sangat biasa dan tidak dinamis mengikuti tren yang sekarang alias old fashion,” ujar Mr D.
Sementara di point keenam, QR Art adalah solusi tepat dan dinamis. Sehingga lebih update dengan memilih salah satu dari point 1-5 dan menambahkan QR Art pada salah satu pilihan.
“Jika di-scan akan mengeluarkan konten yang dikehendaki. Atau tepatnya membuat logo baru digabung dengan QR Art,” pungkasnya. ap