![](https://i0.wp.com/inisurabaya.com/wp-content/uploads/2022/06/pelajar-SMPN-28-Sby-menyanyi-lagu-Prancis_IFI.jpg?resize=652%2C394&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/inisurabaya.com/wp-content/uploads/2022/06/pelajar-SMPN-28-Sby-menyanyi-lagu-Prancis_IFI.jpg?resize=652%2C394&ssl=1)
iniSURABAYA.com – Musik tradisional nusantara ternyata punya pengaruh kuat dalam perkembangan musik Barat, khususnya di Prancis. Fakta menarik ini dibeber Gabriel Laufer kepada iniSurabaya.com.
Ditemui di tengah acara Konser Musik ‘Fête de la Musique’ yang digelar IFI Surabaya di area AJBS, Sabtu (18/6/2022), pemain perkusi dan guru musik di Jakarta ini menuturkan sosok musisi Prancis bernama Claude Debussy yang disebut membawa perubahan dalam perkembangan musik Barat.
Peristiwanya bermula ketika Debussy hadir dalam perayaan 100 tahun Revolusi Prancis di tahun 1889. Perayaan besar-besaran di kompleks Menara Eiffel itu menampilkan bermacam tradisi budaya dari wilayah-wilayah koloni Eropa termasuk Jawa.
Debussy dibuat penasaran dengan penampilan para musisi yang memainkan seperangkat alat musik yang sama sekali belum pernah dia bayangkan. Kala itu, rombongan kelompok musik Sari Oneng dari Jawa Barat tampil membawakan komposisi asli Sunda.
Setelah menghampiri dari dekat sekali, dia menemukan bahwa alat musik itu terdiri dari gamelan yang menghasilkan bunyi-bunyian yang sangat asing dalam kultur musik Barat.