iniSURABAYA.com | MALANG – Upaya Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur memperkecil angka stunting terus digelorakan. Aksi yang dilakukan Khofifah diantaranya mulai dari pemberian tambahan gizi untuk ibu hamil hingga bantuan khusus bagi balita yang terindikasi mengalami stunting.
Khofifah menandaskan bahwa permasalahan stunting, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu ujung tombak dalam pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing.
“Pemprov Jatim terus bekerja keras menurunkan stunting serendah-rendahnya. Pak Presiden menargetkan angka stunting 14 persen di tahun 2024. Ini akan menjadi kerja keras kita semua,” ujar Khofifah usai menyerahkan bantuan pencegahan stunting kepada 20 balita, bantuan untuk 100 ibu hamil dan zakat produktif kepada 100 pelaku usaha ultra mikro.
Pemberian bantuan tersebut dilakukan di sela acara Reuni Akbar Alumni Haji Al Hikam Angkatan 1993-2022 dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Gedung Bundar Al As’ary Unisma Malang, Minggu (16/10/2022).
Berdasar data yang dirilis Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), target dan capaian prevalensi stunting di Jatim dari tahun 2019 hingga 2021 terus mengalami penurunan dari 26,86 persen pada 2019 menjadi 25,64 persen (2020), kemudian menjadi 23,5 persen pada 2021.
Khofifah menegaskan, penanganan stunting yang dilakukan Pemprov Jatim melibatkan berbagai pihak. Yakni peran serta instansi vertikal, lintas organisasi masyarakat, perguruan tinggi, organisasi profesi dan mitra non pemerintah lainnya.