Kesal Diolok Anak Yatim, Ini yang Dilakukan Embran Nawawi Sehingga Jadi Desainer Kondang

Arumi Bachsin, Ketua TP PKK Jawa Timur (kiri) turut hadir dan memberikan bingkisan kepada anak yatim piatu dan dhuafa pada acara ngabuburit yang diadakan Hotel Ciputra World dan Ciwo Mall Surabaya.

iniSURABAYA.com – Berawal dari ketidaknyamanan karena sering diolok sebagai anak yatim, Embran Nawawi akhirnya bisa membuktikan dirinya punya kemampuan yang sama bahkan lebih dari lainnya.

“Saya harus melakukan sesuatu!” begitu tegasnya saat tampil dalam acara ‘Menebar 250 Al-Quran dan Nonton Bareng Anak Yatim-Piatu & Dhuafa’ yang digelar Hotel Ciputra World Surabaya berkolaborasi dengan Mall Ciputra World Surabaya, Sabtu (8/4/2023).

Bacaan Lainnya

Desainer yang karyanya sudah merambah ke beragam lini masyarakat di Tanah Air dan bahkan mancanegara ini berusaha mendobrak banyaknya keterbatasan yang dia miliki, khususnya yang berkaitan dengan ekonomi.

“Untungnya, menurut keluarga saya, sejak umur 4-5 tahun saya sudah kreatif. Umur 10 tahun bisa bikin baju sendiri, saat SMP buat celana, dan SMA bikin fashion show,” paparnya penuh semangat.

Embran menandaskan, ketrampilan di bidang desain ini tidak diperoleh secara otodidak, melainkan lewat jalur akademik. “Semua saya jalani dengan biaya sendiri,” imbuhnya.

Karena itu pula, Embran mengaku sempat berhenti kuliah karena kehabisan dana. “Saya ambil cuti kuliah karena nggak punya duit. Saya jadi pelayan toko tahun 1992. Pernah juga jadi tour guide di Bali,” bebernya.

Pada kisaran tahun 1997-2000, Embran sempat pula menjadi wartawan untuk majalah lifestyle di Jakarta.

“Jangan pernah merasa rendah diri karena jadi anak yatim. Jadi anak yatim itu anugerah!” ujar desainer yang juga dosen fashion di sejumlah perguruan tinggi ini.

Sebelumnya Dyan Puspitorini, Sekjen PSSI Jawa Timur juga sempat memberi motivasi yang sama di hadapan 135 anak yatim piatu dan dhuafa dari TPQ Al Amin Persyadha, TPA Roudlotul Ilmi Wonokromo, Dhuafa Wonokusumo, Dhuafa Simolawang, dan Dhuafa Banyu Urip yang hadir di acara tersebut.

“Olahraga tak melulu tentang prestasi. Yang lebih penting adalah kebugaran tubuh,” pesan mantan atlet Layar Jawa Timur ini.

Dyan menyatakan, saat pandemi anak-anak jadi mager (malas gerak) dan hanya mainan gawai sambil tiduran. “Kini ketika pandemi sudah lewat, waktunya kembali beraktivitas, Kembali bergerak dan berolahraga,” tuturnya.

Sebagai wanita, Dyan banyak tantangan hingga sampai di posisinya sekarang. “Yang penting buktikan bahwa kita profesional di bidang kita. Buktikan kita mampu melakukan banyak hal seperti yang pria juga lakukan. Dan tentu yang sesuai job disc-nya,” cetus Dyan.

Nobar ‘The Super Mario Bros Movie’
Kegiatan amal hari itu dimulai dengan nonton bersama film anak-anak yang baru saja rilis yaitu ‘The Super Mario Bros Movie’ di Studio XXI, Mall Ciputra World Surabaya.

Usai nonton bareng, ratusan anak-anak yatim piatu dan dhuafa itu digiring menuju V-Junction di lantai 3 Ciputra World Mall dan mendapat bingkisan istimewa yang diberikan langsung oleh Arumi Bachsin, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur.

“Ini merupakan momen tepat untuk memaknai indahnya berbagi di bulan Ramadan. Kami sangat senang dapat menjalankan program ‘Menebar Al Qur’an’ yang dilaksanakan tidak hanya pada hari ini. Kami akan melanjutkan agenda selanjutnya di beberapa area di sekitar hotel,” ungkap Jeffry Febrianto, GM Hotel Ciputra World Surabaya.

Di tempat yang sama, Lingga Fransiska, GM Ciputra World Surabaya mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi salah satu agenda di rangkaian acara Blissful Ramadan yang rutin diadakan setiap tahun.

“Kebetulan tahun ini pandemi Covid-19 berangsur mereda, sehingga kami bisa berbagi berkah dengan lebih meriah dengan adanya kolaborasi antara mall dan Hotel Ciputra World Surabaya dan berbagai pihak lainnya,” ucapnya. ap

Pos terkait