
ILUSTRASI : Kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Surabaya

ILUSTRASI : Kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Surabaya
iniSURABAYA.com – Fenomena urbanisasi pasca Lebaran biasa terjadi untuk mencari kerja. Mengantisipasi kemungkinan tersebut, Pemkot Surabaya mengimbau kepada masyarakat yang tidak memiliki keterampilan supaya tidak datang mencari kerja di Surabaya.
Achmad Zaini, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Surabaya menegaskan, sebetulnya lowongan pekerjaan atau peluang usaha tak hanya ada di kota besar seperti Surabaya. Namun di daerah asal warga tersebut tinggal, sebenarnya juga banyak tersedia.
“Di tempat asal sebetulnya masih banyak peluang, pasti ada peluang,” begitu pesannya.
Zaini membeberkan, di Kota Surabaya terdapat dua kesempatan kerja, yaitu peluang usaha dan lapangan kerja. Peluang usaha itu seperti di antaranya telah digencarkan Pemkot Surabaya melalui program padat karya.
“Untuk padat karya, usahanya banyak, ada laundry, cuci mobil, jahit dan sebagainya. Tetapi jangan salah kalau (saudara) yang dibawa dari desa bisa jadi belum terampil, karena warga Surabaya sudah dilatih dengan terampil,” ujarnya.
Zaini menyatakan, kesempatan kerja di Kota Surabaya juga terbuka lebar. Bahkan, perusahaan yang tersedia di Surabaya jumlahnya mencapai 10.000 lebih. Ribuan perusahaan itu pun menawarkan beragam jenis pekerjaan, mulai dari Human Resource Development (HRD), tekstil hingga untuk pekerja kasar.
“Itu semua sudah kami siapkan khusus Arek Suroboyo. Kemudian kami menetapkan Peraturan Daerah (Perda) No 1 Tahun 2023 bahwa perusahan di Surabaya sudah dikunci memprioritaskan warga Surabaya, khususnya warga sekitar,” tegasnya.
Untuk bisa bersaing mendapatkan pekerjaan di bidang tertentu, pastinya dibutuhkan keterampilan dan keahlian. Makanya, pemkot menyiapkan pelatihan kerja sesuai bakat dan minat warga Kota Surabaya.
Dan bahkan, Disperinaker telah menyediakan ASSIK (Arek Suroboyo Siap Kerjo) sebuah aplikasi berbasis website link and match yang mempertemukan pencari kerja dan perusahaan yang mencari karyawan.
“Penduduk Surabaya sudah siap dilatih, ada ASSIK. Artinya arek Surabaya dilatih sesuai keahlian dan minatnya. Seperti anak itu keahliannya ngelas, jangan dilatih administrasi. Maka minatnya apa dilatih sesuai minat dan dicarikan pekerjaan,” katanya.
Menurut dia, pembekalan keterampilan dan keahlian yang diberikan pemkot kepada warganya, tentu lebih menyulitkan masyarakat dari daerah yang ingin mencari kerja di Surabaya.
“Mal semuanya juga sudah MoU (Memorandum Of Understanding) dengan kami (pemkot) bahwa minimal 50 persen (pekerja) itu warga Surabaya termasuk tenant dan hotel. Kemudian di hotel juga, sandal di hotel digarap (dikerjakan) anak Surabaya, termasuk sepatu, handuk, laundry,” paparnya.
Zaini kembali mengingatkan kepada warga dari daerah yang tak memiliki keterampilan kerja, agar tidak datang ke Kota Surabaya. Apalagi, warga Kota Surabaya telah dibekali keterampilan oleh pemkot dan siap untuk bekerja.
“Kalau tidak ada keterampilan jangan berani masuk Surabaya, karena Arek Surabaya sudah siap kerja. Di wilayah panjenengan (anda) pasti ada pekerjaan yang belum dikelola, yang InsyaAllah akan menghasilkan finansial yang mencukupi anda dan keluarga,” pungkasnya. wid