Tingkatkan Literasi Keuangan bagi Gen-Z, Nagahama: Sebagai Change Agents Masa Depan Wajib Paham Perencanaan Keuangan

0
33

Seremonial acara ‘Perencanaan Keuangan ala Gen-Z’ yang diadakan Tokio Marine Life bekerjasama dengan Orbit Future Academy di kantor Tokio Marine Life, International Financial Center, Sudirman, Jakarta, Senin (17/4/2023).

iniSURABAYA.com | JAKARTA – Survei Katadata Insight Center (KIC) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan bahwa pada 2021, 60 persen Generasi Z (Gen Z) termasuk pada penilaian kelompok responden dengan literasi digital tinggi.

Sedangkan, menurut studi dari Deloitte tahun 2022 menemukan bahwa hampir setengah dari Gen Z (46 persen) di dunia membiayai kebutuhan hidup dari uang gaji dan khawatir mereka tidak akan mampu menutupi pengeluaran mereka.

Studi yang sama menemukan bahwa lebih dari seperempat Gen Z (26 persen) di dunia tidak yakin dapat pensiun dengan nyaman. Artinya perilaku keuangan Gen Z masih lebih fokus pada kebutuhan saat ini tanpa memperhitungkan kebutuhannya di masa depan.

“Padahal para Gen Z ini diharapkan bisa menjadi titik tumpu kemajuan sebuah bangsa,” ucap Shunzo Nagahama, Vice President Director Tokio Marine Life di acara sharing session bertajuk ‘Perencanaan Keuangan ala Gen-Z yang diadakan Tokio Marine Life bekerjasama dengan Orbit Future Academy secara hybrid di kantor Tokio Marine Life, International Financial Center, Sudirman, Jakarta, Senin (17/4/2023).

Bertolak dari data-data tersebut, Nagahama menganggap penting membekali para Gen Z ini dengan berbagai keahlian, termasuk literasi keuangan.

Kolaborasi Tokio Marine Life dengan Orbit Future Academy itu dilakukan sebagai sosialisasi dan pelatihan kepada para pelajar/mahasiswa dari Kampus Merdeka mengenai pemahaman perencanaan keuangan sejak dini.

Di kesempatan itu, Ravi Menon, Chief Programs Officer Orbit Jobs menekankan, bahwa teknologi digital berpengaruh signifikan terhadap perilaku sehari-hari Gen Z. Realitas ini membuat mereka memiliki gaya hidup dinamis dan terus mengikuti tren, dengan tingkat literasi digital yang baik.

Di sisi lain, terkadang realitas ini membuat mereka sulit mengatur dan mengelola keuangan dengan bijak. “Padahal, titik tumpu kemajuan sebuah bangsa, terutama di bidang perekonomian, sangat diharapkan dari keahlian, pengetahuan dan pengalaman generasi mudanya yang saat ini diperankan oleh Gen Z,” tuturnya.

Sementara Martha Manurung, Head of Human Resources dari Orbit Future Academy menyatakan bahwa, saat ini fokus Orbit Future Academy adalah untuk meningkatkan nilai guna para mahasiswa bagi dunia industri melalui berbagai kegiatan pendidikan, pelatihan keterampilan, dan praktik kerja dalam konteks Magang Bersertifikat Kampus Merdeka (MBKM).

“Sehingga Gen Z kelak benar-benar siap kerja setelah lulus,” tandasnya.

Di sisi lain, Orbit Future Academy juga melihat betapa pentingnya Gen Z sejak dini memahami ilmu dan perencanaan keuangan. Karena hal tersebut tidak diajarkan di mayoritas kegiatan akademik mereka di kampusnya masing-masing.

“Melalui program bersama Tokio Marine Life ini, kami berpengharapan besar dapat berperan nyata bagi pengurangan kesenjangan literasi keuangan generasi muda bangsa Indonesia, khususnya Gen Z,” ujar Martha.

Kemampuan Mengelola Keuangan
Dalam perilaku keuangan, memang sangat erat hubungannya dengan literasi keuangan, karena literasi keuangan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengelola keuangan dengan tujuan mencapai kesejahteraan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan  pada tahun 2022 indeks inklusi keuangan sudah mencapai 85,10 persen dan indeks literasi keuangan 49,68 persen. Namun, masih perlu ditingkatkan sehingga gap antara inklusi dan literasi keuangan tidak terlalu besar yang saat ini masih mencapai 34 persen.

Sedang sasaran prioritas literasi dan inklusi keuangan tahun 2023 ini salah satunya adalah pelajar/mahasiswa. Untuk itu, peningkatan literasi keuangan para pelajar/mahasiswa ini perlu terus digerakkan bersama-sama oleh semua kalangan termasuk para akademisi/pengajar.

“Komitmen perusahaan dalam melakukan literasi keuangan kepada masyarakat Indonesia secara umum sesuai dengan amanah regulasi dari OJK melalui berbagai program edukatif khususnya kepada para pelajar/mahasiswa dan generasi muda agar mereka dapat memahami serta mulai memperlakukan, mengatur, dan memanfaatkan sumber keuangan dalam kehidupannya sehari-hari dengan bijak,” kata Florence Army, Compliance Director Tokio Marine menambahkan.

Generasi muda juga diharapkan memahami penggunaan produk teknologi keuangan digital dengan tepat. “Teknologi yang terus berkembang pesat dan digunakan dengan tepat, terbukti dapat menjadi bekal penting bagi generasi muda yang kelak segera memasuki ke dunia kerja,” pesannya.

Mitra Orbit Future Academy
‘Kampus Merdeka’ adalah program Kemendikbudristek RI, yang bermitra dengan Orbit Future Academy sebagai salah satu mitra penyelenggara. Kampus Merdeka merupakan program persiapan karier komprehensif demi penyelarasan wawasan, keterampilan, dan relevansi generasi muda bangsa Indonesia bagi dunia industri masa depan.

Kampus Merdeka merupakan respons Pemerintah Republik Indonesia agar generasi muda yang berkesempatan menjalani pendidikan tinggi memiliki nilai guna dan kekerampilan yang relevan bagi dunia industri yang sangat dinamis dan cepat berubah di tengah dinamika global yang semakin sulit diprediksi.

Dalam kaitan dengan program Kampus Merdeka, Pemerintah Indonesia melalui mitra-mitra penyelenggaranya, salah satunya Orbit Future Academy, dipercayakan sejumlah keleluasaan untuk memadu-padankan kegiatan pembelajaran di dalamnya dengan sejumlah kegiatan edukatif bersama pihak lain, yang dalam hal ini telah dikolaborasikan bersama Tokio Marine Life.

Program dan kolaborasi ini diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan, demi kontribusi nyata dunia industri bagi peningkatan literasi finansial masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. ap

Comments are closed.