iniSURABAYA – Ultimo Hombre bekerjasama dengan XL Axiata menyelenggarakan kompetisi eSports dari Inggris di Surabaya Convention Centre, Pakuwon Trade Centre. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 24-25 November 2018 dipastikan bakal menjadi kompetisi eSport terbesar pertama di Surabaya.
Para pengunjung yang hadir di seri eSport ini juga mendapatkan SIM Card dari AXIS dengan tiga jenis paket, yaitu paket pertama adalah HITZ Starter Pack dengan paket SIM Card standard yang bisa menelepon gratis ke sesama AXIS dan gratis telepon serta messaging menggunakan aplikasi WhatsApp, Line dan BBM.
Yang kedua adalah Bronet Data Pack yaitu paket 1GB data internet yang berlaku hingga 30 hari. Dan paket ketiga KZL Game Pack yaitu paket 1GB gaming yang berlaku hingga 30 hari untuk bermain AOV, Freefire dan PUBG.
Melalui kompetisi yang mengusung slogan ‘Semua Bisa Bermain, Siapa Saja Bisa Menang’ ini pihak penyelenggara berniat menjaring semua kalangan masyarakat untuk merasakan nikmatnya bermain game dalam satu wadah yang sama.
Ultimo Hombre bersama XL Axiata sukses pertama kalinya menyelesaikan kompetisi olahraga eletronik pada tanggal 11-12 Agustus di Jakarta. “AXIS sangat antusias menjalin kerja sama dengan Ultimo Hombre untuk memberikan pengalaman bermain game yang menarik dan unik kepada seluruh gamers di Indonesia,” kata Randu Zulmi, Head Youth Marketing Communication PT XL Axiata.
Menurut Randu,”Melalui acara ini kami ingin meyakinkan para gamer dari semua level dan usia untuk bermain game menggunakan AXIS. Kami telah didukung jaringan 4G LTE yang terus semakin luas dengan jangkauan di 376 kota seluruh Indonesia. Karenanya AXIS akan memberikan pengalaman fantastis kepada para gamer saat mereka bermain mobile game terbaru.”
Randu menambahkan, AXIS telah bekerja sama dengan banyak top gamers dengan menawarkan kuota khusus games dan pembelian items in-app menggunakan mobile account. Semua diharapkan dapat mempermudah para gamers untuk menikmati games favorit mereka dengan maksimal.
Acara Ultimo Hombre AXIS Pyramid League ini diharapkan bisa meningkatkan animo masyarakat pada esports dan mengarahkan generasi muda menggapai mimpi yang positif dengan semangat berkompetisi. Sehingga nantinya terpilih pemenang terbaik untuk menghasilkan sang ‘Ultimo Hombre’ atau ‘Orang Terakhir’ (Last Man Standing).
“Lanskap dunia eSports saat ini lebih berpihak pada para gamer profesional. Namun, gamer profesional hanya mewakili kurang dari 1 persen demografi dunia gaming. Di setiap negara selalu ada gamer kompetitif yang ingin merasakan pengalaman yang sama dengan para gamer profesional, namun tidak selalu mendapat kesempatan,” ungkap Mark Adams, pendiri Ultimo Hombre.
Mark Adams meyakini adanya pangsa yang sangat besar bagi mereka yang mencari kesempatan untuk sukses. “Ada juga dari mereka yang mencari lingkungan yang lebih inklusif sebagai tempat untuk mereka bisa merasa rileks dan menjadi bagian dari sebuah komunitas,” tuturnya. dit
