

iniSURABAYA.com – Penyanyi cantik Taylor Swift sedang bermasalah. Melalui akun media sosial Tumblr, pemilik nama Taylor Alison Swift ini memaparkan kekecewaannya pada Scooter Braun, manajer Justin Bieber.
Keluh kesah penulis lagu berkebangsaan Amerika Serikat ini di media sosial tersebut sempat menarik perhatian publik. Sebab, Swift mengaku tak suka karena Scooter Braun sudah membeli sejumlah karya lamanya.
Menurut Swift, aset karya miliknya itu masih dipegang label musik lamanya, Big Machine Records. Dan dia sejak lama ingin membeli dan memegang hak secara penuh atas karya-karyanya tersebut.
Namun keinginannya itu tak kunjung bisa dipenuhi, dan bahkan dipersulit oleh Scott Borchetta, pemilik label tersebut yang kemudian justru menjual aset tersebut ke orang lain yakni Scooter Braun.

“Ini Scooter Braun, membully-ku di media sosial saat aku berada di titik terendah. Ia akan memiliki semua musik yang pernah aku buat,” begitu tulis Swift.
Perempuan kelahiran 13 Desember 1989 ini menambahkan,”Pada dasarnya, warisan musikku akan jatuh ke tangan seseorang yang mencoba membongkarnya.”
“Ketika aku meninggalkan master musikku di tangan Scott, aku tahu bahwa ia akan menjualnya.”
“Tapi tak pernah terlintas di benakku bahwa pembelinya adalah Scooter.”
Swift memang sangat tidak suka pada Scooter Braun, orang yang dia anggap ikut menjatuhkan dirinya saat terjadi drama dengan Kim Kardashian dan Kanye West pada 2016 silam.

Taylor Swift telah bekerja sama dengan label musik Big Machine Label Group (BMLG) sejak awal kariernya, tahun 2006, hingga tahun 2018 lalu. Setelah memutuskan kontrak dengan Big Machine, Taylor Swift beralih ke label Universal Music Group.
Mengenai upayanya untuk memperoleh karyanya sendiri itu, Swift memaparkan,“Selama bertahun-tahun saya bertanya, memohon kesempatan untuk memiliki hasil kerja saya. Alih-alih, saya diberi kesempatan untuk menandatangani (memperbarui) kontrak dengan Big Machine Records dan ‘mendapatkan’ satu album, satu (album lama) untuk setiap album baru yang saya masukkan.”
Swift pun mengaku menyerah dan memutuskan mundur dari label, sekalipun harus memasrahkan karya-karyanya di tangan Big Machine Records. wid/dit