
Top 3 Womenpreneur DSC XI.

iniSURABAYA.com | JAKARTA – Perjalanan program dan ekosistem wirausaha dari Wismilak Foundation, Diplomat Success Challenge (DSC) XI telah masuk ke titik akhirnya. 20 challengers telah melewati fase Market Challenge di kota Bandung dan Yogyakarta dengan sejumlah protokol kesehatan yang ketat.
Setelah melewati dua tahap eliminasi pada Market Challenge, terpilihlah 12 grand finalist yang berhak mengikuti fase penjurian final di kota Surabaya.
Malam penjurian dan penghargaan DSC XI dapat disaksikan lewat web series DSC XI episode final di kanal YouTube resmi Diplomat Sukses, serta di situs diplomatsukses.com yang telah tayang pada Senin (25/1/2021).
“Kami mengucapkan selamat kepada challengers dari awal proses market challenge. Walaupun ada yang belum bisa lolos hingga grand final, kami yakin banyak sekali ilmu, pembelajaran dari mentor ataupun dewan komisioner, serta jaringan yang didapat dari program DSC XI,” ujar Surjanto Yasaputera, Ketua Dewan Komisioner DSC XI.
Surjanto berharap semua pengalaman tersebut bermanfaat dan dapat diambil hikmah terbaiknya, pastinya dengan tujuan membuat bisnis peserta lebih maju lagi.
Dewan Komisioner yang terdiri dari Surjanto Yasaputera (Direktur Wismilak Grup), Antarina SF Amir (Akademisi & Direktur HighScope Indonesia), dan Helmy Yahya (CEO R66 Media, Entrepreneur & Public Speaker), kembali menyeleksi 12 grand finalist terpilih tersebut hingga tersisa menjadi delapan grand finalist terbaik.
Selanjutnya ke-8 grand finalist itu diberi kesempatan melakukan sesi tanya jawab penentuan dengan Dewan Komisioner. Penjurian ketat berlangsung hingga akhirnya terpilihlah Arlin Chondro dengan bisnisnya Peek.Me Naturals yang berhasil meraih penghargaan utama sebagai Best of the Best Challenger DSC XI.
Selain Arlin, ada dua grand finalist lainnya yang berhasil meraih hibah modal usaha juga merupakan perempuan-perempuan muda dengan bisnis cemerlang. Mereka adalah Lidya Angelina Rinaldi dengan bisnis food & beverage berbahan baku vanilla yaitu La Dame in Vanilla, serta Anisa Azizah dengan bisnis inovasi beton berpori bernama Tech Prom Lab.
Ketiga womenpreneur ini meraih hibah modal usaha dengan nilai terbesar, yaitu Rp 300 juta untuk masing-masing pemenang, serta hadiah apresiasi tambahan sebagai Best of the Best Challenger senilai Rp 50 juta bagi Arlin Chondro.
Pengalaman Berharga hingga Manfaat Modal Usaha
Arlin yang berasal dari Tangerang berhasil mendapat hibah modal usaha sebesar Rp 300 juta. Dalam perjalannya sejak lolos tahap 150 besar dan mengikuti audisi, Arlin didampingi mentor pilihannya yaitu Helga Angelina, Co-founder Burgreens.
Peek.Me Naturals merupakan bisnis yang dirintis sebagai bentuk terapi alternatif (aromaterapi) dengan memanfaatkan khasiat essential oils. Pada awalnya, Arlin merintis bisnis ini dari keinginannya sebagai seorang ibu yang tengah mencari alternatif lebih alami dan aman untuk anaknya yang menderita alergi dan asma.
Saat itu, terapi konvensional menggunakkan steroid dirasa kurang cocok bagi anaknya.
“Peek.Me Naturals merupakan bisnis yang personal bagi saya, karena dirintis berdasarkan kegelisahan saya sebagai ibu muda yang masih banyak belajar dan ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati,” ungkap Arlin Chondro, Founder & CEO Peek.Me Naturals.
Arlin mengaku, sejak berdiri tahun 2016, di tahun 2020 lalu Peek.Me Naturals mendapatkan kesempatan bergabung dengan keluarga besar Diplomat Success Challenge, dan bahkan berhasil keluar sebagai Best of the Best Challenger DSC XI.
Pastinya, hibah modal usaha yang diraih ini akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengembangkan bisnis, terutama di tengah era yang sangat menantang seperti sekarang.
Adapun Lidya Angelina dan Anisa Azizah juga turut menyampaikan rasa bangganya karena dapat mengikuti rangkaian DSC XI dengan perjuangan yang cukup keras.
Bagi Lidya Angelina Rinaldi, Founder La Dame in Vanilla, bisnisnya merupakan cerminan akan passion-nya dalam membuat kue dengan bahan vanilla terbaik dari tanah Indonesia.
“Indonesia merupakan salah satu penghasil vanilla terbesar di dunia, namun tidak banyak masyarakat yang tahu. Melalui La Dame in Vanilla saya ingin membawa vanilla Indonesia lebih dikenal di dunia,” tegasnya.
Karena itu pula Lidya, sangat mengapresiasi kesempatan yang diberikan DSC XI agar bisnisnya bisa berkembang. “Hibah modal usaha yang kami dapat akan digunakan untuk membeli fasilitas mesin agar produksi vanilla dapat berlipat ganda demi memenuhi kebutuhan pasar,” tuturnya.
Sedang Anisa Azizah, Co-founder & CEO Tech Prom Lab menyatakan, DSC dapat membuka kesempatan yang lebih luas bagi bisnis yang baru dirintis seperti bisnisnya.
“Tech Prom Lab merupakan startup yang berfokus pada inovasi material bangunan. Kami baru berdiri sejak tahun 2018, sehingga untuk dapat bersaing di gelaran DSC XI merupakan pengalaman yang cukup menantang,” cetusnya.
Mengutip ucapan para mentor dan dewan komisioner, Anisa mengatakan, ternyata teknologi yang dia terapkan pada inovasi beton berpori memiliki potensi besar di masa depan.
“Ilmu serta hibah modal usaha yang saya dapatkan dari DSC XI pastinya berperan besar untuk perkembangan Tech Prom Lab ke depannya,” ucap Anisa. wid