Hadapi Tantangan Era Masyarakat 5.0, ECS Beri Kesempatan Siswa Pilih Bidang Studi Sesuai Passion

Elyon Christian School bebas memilih bidang studi yang sesuai dengan passionnya.

iniSURABAYA.com – Guna mendukung agenda Mendikbudristek, Nadiem Makarim, khususnya yang berkaitan dengan program ‘Merdeka Belajar’, Elyon Christian School (ECS) fokus pada penciptaan dan peningkatan kualitas peserta didik dengan kecakapan abad 21.

Wujudnya, menurut Elemas Theo, Direktur Operasional ECS, adalah siswa-siswa yang kreatif, berpikir kritis, komunikatif, serta bisa melakukan kolaborasi melalui pendekatan holistik.

Bacaan Lainnya

Elemas Theo menekankan, Merdeka Belajar menegaskan kemerdekaan belajar siswa. “Artinya memberikan keleluasaan bagi siswa memilih pelajaran sesuai minat mereka. Merdeka Belajar bisa jadi solusi, karena dirancang berdasarkan keinginan dan memprioritaskan kebutuhan siswa,” tandasnya.

Dan untuk mewujudkan keinginan tersebut, sekolah satuan pendidikan kerjasama (SPK) di Surabaya menggunakan kurikulum internasional Cambridge.  

Kurikulum Cambridge menjadi pilihan terbaik setelah melalui kajian dan studi yang panjang yang dilakukan ECS, sebagai penyelenggara pendidikan.  Kurikulum ini menawarkan fleksibilitas seperti pilihan mata pelajaran yang sangat luas, penyesuaian dengan budaya lokal dengan pendekatan internasional, menumbuhkan rasa keingintahuan dan semangat belajar jangka panjang.

Beragamnya pilihan mata pelajaran yang ditawarkan memfasilitasi peserta didik untuk belajar sesuai potensi, minat dan kebutuhan di jenjang pendidikan lebih tinggi.

Elemas Theo, Direktur Operasional ECS

Selanjutnya, pemetaan potensi dan minat siswa dilakukan sejak dini dengan komunikasi intensif antara konselor dengan orang tua dan siswa sehingga kebutuhan belajar setiap siswa bisa terakomodir dan mereka dapat tumbuh dengan kecintaan untuk belajar, mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan mempersiapkan pendidikan di jenjang universitas.

Di jenjang SMA misalnya, sekolah internasional dengan beberapa kampus berlokasi di Surabaya Timur dan Surabaya Barat ini mengembangkan lima jurusan akademik yang memungkinkan siswa lulus dan diterima di universitas.

“Jika pada sekolah dengan kurikulum nasional hanya dua jurusan akademik yaitu IPA dan IPS, kami juga memiliki,” tuturnya.

Elemas Theo menambahkan, lembaga pendidikan yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utama ini mendiversifikasi dan menyesuaikan dengan minat dan bakat siswa.

“Hasilnya adalah sistem jurusan dan sub-jurusan yang terspesialisasi dan sangat terfokus,“ bebernya.  

Sebagai simulasi siswa dengan program IPA dapat memilih dari empat jurusan yang berbeda, yaitu Sains, Ilmu Komputer, Seni dan Desain, serta Musik.

Sementara siswa yang mengikuti program IPS dapat memilih dari tiga jurusan yang berbeda, yaitu Bisnis, Seni & Desain, dan Musik. “Secara keseluruhan lima jurusan yang tersedia untuk siswa ECS adalah Sains, Ilmu Komputer, Bisnis, Seni & Desain, serta Musik,” imbuhnya.

Ke-5 jurusan tersebut, lanjut Elemas Theo, ujungnya adalah penilaian internasional Cambridge. “Mendapatkan nilai bagus di sekolah dan ujian Cambridge akan memungkinkan siswa memenuhi syarat dapat beasiswa internasional dan masuk ke universitas pilihan mereka baik di Tanah Air ataupun di banyak universitas luar negeri,” cetus. ap

Pos terkait