iniSURABAYA.com – Terpapar virus Corona tentu sangat tidak menyenangkan. Itu pula yang dialami Sherly Lembono saat dinyatakan positif Covid-19 pada Juni 2021.
Meski akhirnya bisa sembuh ada yang tetap membuat selebgram yang sering dijuluki ‘Pejuang ASI’ ini tidak nyaman, yaitu tidak bisa lagi berbagi ASI (air susu ibu).
Fakta inilah yang membuat pemilik akun Instagram @sherlylembono ini sempat syok. “Saya sedih, karena produksi ASI-ku jadi tidak lancar dan berkurang,” cetusnya saat tampil sebagai narasumber di agenda Sapa Sahabat yang disajikan live Instagram @ini.surabaya, Jumat (20/8/2021).
Sebetulnya, masih ada stok dari hasil memompa sebelum dirinya terserang Covid-19, dan masih disimpan di kulkas. Tetapi karena Jason Miles Gamafu, anak semata wayangnya yang kini menginjak usia 1,8 bulan masih mengonsumsi ASI, stok yang ada cepat habis.
“Maklum anak laki-laki kan porsi minumnya lebih banyak,” tutur wanita kelahiran 14 Oktober 1994 ini.
Wanita yang dikenal sebagai influencer ini lalu disarankan oleh dokter agar sementara tidak memompa ASI dulu. Selain karena produksi ASI saat sakit Covid-19 terus menurun, kualitasnya juga dianggap kurang bagus lantaran dirinya masih mengonsumsi obat untuk proses penyembuhan dari serangan virus Corona tersebut.
Saat ini yang bisa dilakukan adalah terus memotivasi ibu-ibu muda agar rajin memberikan ASI pada anaknya. Sherly lalu memberi contoh dirinya yang sejak awal bertekad memberi ASI pada Jason hingga usia 2 tahun.
Sherly mengaku aksi berbagi ASI itu berawal dari produksi ASI yang berlebih. Dia lalu mencoba untuk membagikan ASI-nya kepada para ibu yang membutuhkan.
“Aku kan sering dapat cerita dari ibu-ibu ‘aduh, ASI-ku mampet’ atau ‘ASI-ku nggak lancar’. Kan memang tidak semua wanita yang sudah melahirkan produksi ASI-nya bagus,” katanya.
Kegiatan berbagi ASI yang dilakukan sejak bulan Februari 2020 itu semula untuk orang-orang terdekat yang diketahui membutuhkan tambahan ASI buat sang buah hati.
Tetapi, Sherly terlebih dahulu menjabarkan kebiasaan makannya kepada para calon penerima ASI. “Aku suka makan sambal, air es, dan santan. Jadi aku jelaskan semua kebiasaanku agar tidak ada kekhawatiran saat memberikan ASI-ku pada anaknya,” urainya.
Sherly mengaku sangat selektif memberikan ASI-nya. Apalagi kepada mereka yang baru saja melahirkan. “Khawatirnya kan timbul apa-apa, jadi risiko. Apalagi jika ada yang percaya mitos jika ibunya makan sambal anaknya mencret. Atau minum air es anaknya jad pilek. Sebetulnya nggak juga,” imbuhnya.
Sherly bersyukur, sejauh ini ASI pemberiannya tidak pernah menimbulkan masalah kepada para penerima. “Aku lebih pilih kasih ke panti asuhan, karena anak-anak di sana kan nggak ada orangtuanya. Daripada beli (susu) formula kan mahal,” tegasnya.
Tak hanya berbagi ASI. Sherly juga rajin mengedukasi para ibu muda untuk rajin memompa ASI-nya sehingga bisa kembali lancar. “Saya juga kasih tahu, supaya ASI lancar harus rajin makan, nggak boleh stres, dan selalu happy. Saya motivasi mereka agar tidak patah semangat,” ucapnya. ap
