‘Zen of Live’, Suguhkan Ritual Minum Teh di Panggung Surabaya Fashion Parade

0
1117

iniSURABAYA – Sedikitnya 60 karya para perancang busana terkemuka Tanah Air tampil pada hari pertama penyelenggaraan Surabaya Fashion Parade 2018, Rabu (3/5/2018). Mengangkat tema Ethnic, malam itu, desainer yang unjuk karya adalah Novita Yunus, dan Alphiana Chandrajani.

Selain itu hadir pula busana-busana koleksi RI Clothing, Interim Clothing, Jarit X Dru, serta rancangan karya dari desainer tamu, Deden Siswanto. “Saya angkat tema Boho in Love yang terinpspirasi dari keceriaan Boho Style tanpa meninggalkan kecintaan pada keunikan kekayaan Nusantara,” kata Indira Hadi pemilik label Jarit X Dru.

Indira meyakini bahwa dalam setiap helai jarit punya cerita dari sejak mulai pembuatan kain sampai menjadi baju siap pakai. Dan sejak membuat koleksi pada bulan September 2015, Jarit selalu konsisten dalam menggunakan pewarnaan alam.

“Baju ini saya persembahkan bagi wanita yang menyukai koleksi simpel, kasual, dan tetap elegan,” katanya.

Busana berbahan kain jarit ini dikombinasikan dengan pernak-pernik mutiara air tawar sehingga makin melengkapi keindahan baju jarit tersebut. “DRU pearl jewelry yang mulai hadir sejak Oktober 2015 ini terinspirasi dari motif wastra Nusantara, terutama motif batik,” ujar Dewi R Usman pemilik DRU Pearl Jewelry.

Sementara desainer Alphiana yang menghadirkan busana berbahan sarung tenun Gajah Duduk menampilkan karya bertajuk ‘Zen of Live’. “Karya kali ini terinspirasi oleh ketenangan suasana Negeri Sakura, terutama saat ritual jamuan minum teh,” kata Alphiana.

Bahan-bahan dari bahan sarung ini dikreasi dalam bentuk Androgynie dengan model gamis ala kimono, blus, rok, dan celana. “Warnanya didominasi gelap seperti hitam, abu-abu, cokelat tua, cokelat tanah. Ini mewakili nuansa keanggunan adat tradisi khas kerajaan Matahari Terbit,” ungkapnya. dit/sum

Comments are closed.