Meriahkan Piala Dunia, Ciputra World Gelar Kompetisi Futsal di Mall

0
1959

Tim NPS dan Bidadari tampil dalam 3-on-3 Futsal Competition di Ciputra World Surabaya, Jumat (6/7/2018).

iniSURABAYA – Nonton pertandingan bola di dalam mall? Yang ini memang jarang sekali terjadi, karena bukan nonton bola dari layar monitor atau videotron, melainkan menyaksikan langsung permainan bola oleh tim pesepakbola.

Untuk memeriahkan Piala Dunia 2018, Ciputra World Surabaya (CWS) menggelar Ciputra World Soccer Fest. Kegiatan yang diadakan di atrium pusat perbelanjaan tersebut digeber sejak 14 juni hingga 15 Juli 2018.

Jumat (6/7/2018) sore itu yang bertanding adalah tim Bidadari melawan Neps Putri Surabaya (NPS). Masing-masing tim diperkuat tiga pemain termasuk kiper.

Pertandingan yang dipimpin duo wasit Samson dan Fifa itu berlangsung sengit. Selama pertandingan yang berjalan 20 menit dalam dua babak itu dua tim berusaha saling serang dan menembus pertahanan lawan.

Tetapi di babak pertama Bidadari sudah mencatatkan kemenangan 4-1. Di babak kedua, tim NPS tak mau kalah semangat terus mencari peluang menyarangkan bola ke gawang lawan.

Namun, lagi-lagi pemain Bidadari terlihat lebih unggul dalam permainan sehingga peluit akhir ditiup wasit sebagai tanda pertandingan berakhir, skor menunjukkan 6-2 untuk kemenangan tim Bidadari.

Kompetisi futsal 3-on-3 yang baru pertama kali diselenggarakan di CWS ini diikuti oleh 60 tim, yang terdiri dari 46 grup untuk katagori corporate, lima grup katagori ladies, lima grup katagori SMP, dan empat tim katagori SD.

“Bisa main bola (futsal) itu asyik dan seru. Karena permainan bola ini kan melatih kekompakan antar tim,” cetus Dwita Widta Putri dari tim Neps Putri Surabaya (NPS).

Selain itu, lanjut Dwita, di setiap pertandingan yang diikuti dia bisa berkenalan dengan teman-teman baru dari berbagai daerah. “Aku sudah main futsal sejak SMA. Ikut ekstra kulikuler di sekolah,” ucap lulusan SMK Kartika Surabaya ini.

Main futsal bukannya tanpa risiko. Dwita yang kini menempuh pendididikan semester akhir Jurusan Manajemen di UPN Surabaya mengaku pernah cedera di bagian engkel. “Setelah istirahat sebulan bisa main lagi. Nggak kapok lah (main bola),” tuturnya sambil tertawa.

Pengakuan senada disampaikan Deli Siamsari. Mahasiswa semester 5 Jurusan Pajak Universitas Airlangga ini pun menegaskan dirinya mengenal futsal sejak masih SMA.

“Main futsal di mall kurang leluasa. Lapangan lebih kecil dari ukuran biasa, gawang pun lebih kecil. Tapi asyik bisa ikutan kompetisi kecil-kecilan, syukur-syukur bisa dapat hadiah,” celetuknya.

Ditemui terpisah, Robert Nepa Seno, pelatih NPS mengaku sulit mencari bibit-bibit pemain futsal perempuan. Karena itu dia tidak memberlakukan persyaratan ketat bagi mereka yang berniat main futsal.

“Idealnya, usia emas pemain futsal itu SMP-SMA, tetapi kalau ada yang masih SD juga tidak apa-apa. Syaratnya cuma bisa nendang bola ayo ikutan gabung,” tandasnya. dit

Comments are closed.