iniSURABAYA – Berhati-hatilah dalam penggunaan obat. Sebab pemakaian obat yang tidak tepat justru akan merusak ginjal, sementara rasa sakitnya tetap akan timbul kembali.
Begitu pesan dr Henry Ricardo Handoyo SpOT MBiomed dari RS Orthopedi dan Traumatologi Surabaya saat menjadi narasumber di acara talkshow bertajuk ‘Hidup Sehat Tanpa Nyeri’, Rabu (20/2/2019). Di hadapan para karyawan Hotel Singgasana, Henry menegaskan, yang paling tepat justru melakukan ‘pengobatan diri sendiri’ atau self healing.
Caranya, lanjut Henry, adalah melakukan gerakan peregangan pada beberapa bagian tubuh. Kegiatan ringan untuk penguatan sendi ini bisa dilakukan di sela-sela aktivitas sehari-hari dan tak memerlukan waktu lama.
“Stretching atau peregangan di tempat kerja cukup 5-10 menit. Kalau kerja dari pagi sampai sore, lakukan exercise ini tiap dua jam sekali,” begitu pesan Henry.
Lulusan FK Universitas Hang Tuah Surabaya ini lalu memberi tips untuk penguatan sendi bisa dilakukan dengan cara duduk di lantai dan posisi kaki lurus ke depan. Tepat di bawah lutut diberi ganjal yang empuk seperti bantal, kemudian lutut ditekan ke arah bantal.
“Manfaatnya ini untuk penguatan otot bagian depan,” tandas Henry yang mengambil spesialis di FK Universitas Udayana, Bali.
“Latihan nggak harus olahraga berat. Bisa sambil duduk atau berbaring di rumah,” imbuh Henry yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Kalau sedang kerja berdiri di belakang kursi berdiri sambil jinjit-jinjit bagus untuk exercise. “Yang penting latihan harus rutin dan konsisten. Exercise itu harus komitmen juga,” kata Henry.
Bagi yang tidak mampu olahraga berat seperti lari, tetap bisa olahraga memakai sepeda statis dan berenang. “Settingnya yang agak berat dan bersepedanya pelan-pelan,” ujar Henry.
Bersepeda statis ini pun tak perlu memaksakan diri. “Idealnya dilakukan 30 menit. Tetapi nggak perlu ngoyo sampai selama itu. Pertama lakukan sekuatnya, kuat lima menit ya segitu dulu. Besok porsinya ditambah lagi. Rutin bisa dilakukan tiga sampai lima kali seminggu,” urainya. dit
