Didi Dyan Ajarkan Bikin Dekorasi Indah untuk Acara Wisuda Gunakan Bahan Bekas, Seperti Ini Hasilnya

0
1997

iniSURABAYA.com – Untuk menandai 20 tahun perjalanannya di dunia pendidikan, Didi Dyan merilis buku berjudul ‘Art & Design for School’. Buku setebal 206 dan dicetak full color ini terkesan mahal karena banyak diwarnai foto-foto menarik.

“Buku ini memang kumpulan karya terbaik saya, masterpiece saya. Saya memang ingin total di buku ini, karena bisa jadi ini merupakan persembahan terakhir saya,” ujarnya kepada iniSurabaya.com

Dalam buku tersebut, Didi antara lain memberi contoh persiapan yang perlu dilakukan untuk sebuah gelaran wisuda, mulai membentuk panitia, mendesain panggung, hingga mengatur acara pentas keseniannya.

Ditekankan Didi, mempersiapkan sebuah agenda wisuda ternyata tak semudah yang dibayangkan. Banyak detil yang perlu dilakukan sehingga menjadi momen tak terlupakan, baik bagi guru, murid, dan juga orangtua murid.

Baca Juga : https://inisurabaya.com/2019/04/berbagi-cinta-di-buku-ke-5-didi-dyan-jangan-pernah-takut-salah-dalam-berkarya/

Karena itu, Didi yang sempat menjadi kepala sekolah di sebuah TK saat tinggal di Semarang ini mengingatkan pentingnya membentuk panitia dan menekankan terkait pembagian tugas panitia.   

Masih seputar pernak-pernik kegiatan wisuda tersebut, Didi pun mengungkap tips membuat logo untuk kegiatan wisuda. “Dalam suatu acara yang terorganisir dengan baik, biasanya dibuatkan logo untuk mewakili kegiatan tersebut,” tegas pemilik nama Dyan Mukti Rahayu STA ini.   

Bagi Didi, hadirnya sebuah logo bisa jadi motivasi atas suksesnya sebuah acara. “Tak hanya untuk surat menyurat, logo bisa pula diaplikasikan pada seragam panitia dalam bentuk kaos, pin, bros, atau juga gantungan kunci sebagai souvenir,” paparnya.   

Selain logo, Didi juga menyebutkan pentingnya desain undangan, layout panggung, hingga penempatan photo booth. Dalam bukunya yang ke-5 ini, Didi juga memaparkan contoh-contoh sketsa untuk desain panggung, serta dekorasi untuk mempercantik suasana acara.   

“Apabila tema dan konsep dasar sudah didapat, rencanakan lagi dengan matang, memakai bahan apa, bagaimana cara membuatnya, lalu apakah biayanya besar,” cetusnya mengingatkan.

Untuk memperoleh jawabannya, sarjana Arsitektur Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini menekankan yang harus dilakukan panitia adalah survei lokasi.

“Pastikan setiap sudutnya diukur dengan pas sehingga dekorasi bisa dibuat seefisien mungkin dengan bahan-bahan yang dihias sehingga menarik dilihat,” urainya.  

Untuk membuat dekorasi yang indah, Didi justru menawarkan bahan-bahan bekas yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Misalnya, koran yang sudah tidak terpakai, dus-dus bekas, spons, kayu, atau barang-barang lain yang pemanfaatannya bisa disesuaikan kebutuhan.

Didi kemudian memaparkan, berbekal ketrampilan dan ketekunan, barang-barang bekas itu bisa disulap menjadi perahu, pohon, mobil, atau bentuk apa pun yang disesuaikan dengan tema acara.

Didi juga mengingatkan pentingnya ‘menyentuh’ berbagai sudut ruangan dengan dekorasi menarik agar orangtua punya alternatif pandangan saat menunggu anaknya tampil.

“Kita bisa bikin suasana yang menyenangkan melalui dekorasi menarik yang dibuat dari bahan sederhana dan murah,” tandasnya. dit

Comments are closed.