
iniSURABAYA.com – Ada yang tak biasa dalam acara buka puasa bersama anak yatim piatu yang diselenggarakan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya di Oval Atrium Ciputra World Surabaya, Senin (27/5/2019).
Sebelum masuk ke acara utama buka puasa, sekitar 120 anak dari tiga panti asuhan yaitu Panti Asuhan Nurul Khasanah, Panti Asuhan Al Mukmin, dan Panti Asuhan & Dhuafa Syifaaul Quluub ini terlebih dulu disuguhi hiburan permainan sulap.
Tak heran bila atraksi sulap yang
disajikan oleh Kak Fredi ini disambut riuh ratusan anak yatim dan dhuafa
tersebut. Suasana makin semarak ketika Kak Fredi juga pamer kemampuannya
bermain gelembung air yang bisa diwujudkan beragam bentuk di udara.
Selain atraksi sulap Kak Fredi, acara yang juga didukung oleh Dompet Dhuafa serta komunitas Parenting Cangkrukan ini juga menampilkan pentas hadrah yang disajikan oleh Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Kota Surabaya.
Berikutanya disusul pementasan seni
banjarih yang disuguhkan oleh anak-anak Panti Asuhan Nurul Khasanah. Sebelum masuk
buka puasa, GOW Kota Surabaya sempat menyerahkan sekitar 800 mukena dan sarung
untuk mualaf dan dhuafa se-Jawa Timur.
“Kami bersyukur, sebab hanya dalam waktu 10 hari sejak diumumkan pada hari ke-10 Ramadan hingga hari ini terkumpul 800an mukena dan sarung,” kata Hj Chusnur Ismiati Hendro Gunawan SH, Ketua GOW Kota Surabaya.
Wanita yang akrab disapa Iis Hendro
Gunawan ini menyatakan, ratusan mukena dan sarung itu diperoleh dari warga Kota
Surabaya yang tersebar di 31 kecamatan. “Selain itu juga kami peroleh dari 19
dinas serta sembilan bagian Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya,” paparnya.
Iis Hendro Gunawan meyakini jumlah bantuan dalam bentuk mukena dan sarung layak pakai itu masih akan terus bertambah hingga ditutup pada hari ke-23 Ramadan. “Mukena dan sarung itu akan disalurkan ke 38 kabupaten/kota di Jatim yang dipilih oleh para relawan,” tandasnya.
Diakui Iis, target bantuan mukena dan sarung adalah para mualaf dan dhuafa. “Karena mereka kan baru memeluk agama Islam tentu ada yang belum punya peralatan salat yang memadai. Karena itu kami berniat memberi kemudahan dengan bantuan ini,” ujarnya.
Ditemui di tempat yang sama, Syaiful
Bahri dari Parenting Cangkrukan Surabaya yang menerima secara simbolis bantuan
mukena dan sarung dari GOW Kota Surabaya itu menyatakan pihaknya sudah
melakukan ‘gerilya’ sejak setahun lalu untuk mengetahui kebutuhan peralatan
salat di kalangan para mualaf.
“Tahun pertama kami serahkan 200-an mukena dan sarung. Kali ini ada sekitar 700an,” urainya. Bantuan peralatan salat ini, lanjut Syaiful Bahri, juga menyasar masjid dan musala yang ada di terminal atau tempat umum lainnya. “Karena tempat-tempat ini sering jadi persinggahan masyarakat yang sedang dalam perjalanan dan tidak siap dengan mukena atau sarung,” cetusnya. dit