
iniSURABAYA.com – Tuntas menyelesaikan underpass bundaran Satelit, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kini ancang-ancang menggarap underpass bundaran Dolog. Hadirnya underpass di Jl Ahmad Yani ini diharapkan bisa makin mengurai kemacetan di pintu masuk Kota Surabaya tersebut.
Informasi yang diperoleh iniSurabaya.com menyatakan bahwa pengerjaan underpass akan dilakukan mulai sebelum lampu lalu lintas arah Jl Jemursari, dan berakhir di depan frontage Jl. Ahmad Yani sisi utara. Panjang underpass tersebut mencapai 860 meter dengan kedalaman delapan meter dan terdiri dari dua jalur.
Gagasan membuat underpass di simpang Dolog itu ternyata sebetulnya muncul lebih dulu ketimbang underpass di jalur Jl Mayjen Sungkono-Jl HR Muhammad.
Ide untuk membangun underpass Jl A Yani mencuat pada tahun 2016 dan rencananya digarap pada 2017 oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)..
Tetapi, underpass di depan Dolog itu tak juga kunjung terwujud, malah keduluan hadirnya underpass di Bundaran Satelit. “Kami memang sedang membahas mengenai underpass A Yani,” kata Eri Cahyadi, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Minggu (9/6/2019).
Dihubungi iniSurabaya.com melalui telepon selulernya, Eri berharap pengerjaan underpass kedua di Kota Surabaya ini bisa dilaksanakan dengan dukungan pihak swasta melalui program CSR seperti underpass Satelit.
“Rencana kami memang begitu. Tetapi, saat ini masih kami diskusikan. Mohon doanya agar proyek ini bisa dilaksanakan sesuai rencana,” tandasnya.
Ketika disinggung waktu pelaksanaan proyek underpass A Yani, Eri menyatakan belum bisa memastikan lantaran saat ini masih dalam tahap pembahasan dengan pihak-pihak terkait. “Tetapi, yang pasti tidak dalam waktu dekat,” ujarnya menegaskan.
Mengenai kekhawatiran pengerjaan proyek underpass A Yani bakal membuat jalan protokol tersebut bakal makin macet seperti yang terjadi saat penggarapan underpass Satelit, menurut Eri, semua perbaikan infrastruktur pasti akan membawa dampak.
“Namun, tentu masyarakat bisa memahami dan mendukung jika (proyek underpass) terlaksana. Semua itu kan untuk kepentingan masyarakat. Sebab jika dibiarkan akan terus macet tanpa solusi,” imbuhnya.
Eri menyakini bahwa masyarakat bisa mengerti yang pemkot lakukan untuk kepentingan dan kenyamanan warga Kota Surabaya di masa mendatang. “Inshaa Allah saya yakin, warga Kota Surabaya sudah dewasa sehingga bisa memahami semuanya untuk mereka,” katanya. dit