
iniSURABAYA.com – Para seniman asal Tiongkok yang tergabung dalam China Disabled People’s Performing Art Troupe (CDPPAT) akan tampil dalam pertunjukan spesial bertajuk ‘My Dream’.
Pentas spesial yang dipersembahkan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama DAAI TV ini akan digelar di Convention Hall (Convex) Grand City Mall Surabaya selama dua hari yaitu Sabtu-Mnggu (27-28/7/2019).
Selain unjuk kemampuan di panggung
akbar, personel CDPPAT ini juga melakukan meet and greet dengan sejumlah
sekolah di Surabaya, Sidoarjo dan Kota Batu. Kegiatan sosial ini diawali dengan
meet and greet dengan siswa-siswi Singapore National Academy (SNA School), Waru-Sidoarjo
pada Kamis (25/7/2019).
Jadwal meet and greet berikutnya
adalah murid SMK Kristen Harapan Sejati, Lontar-Surabaya, Jumat (26/7/2019),
disusul murid-murid SMA Selamat Pagi Indonesia, Kota Batu (Senin, 29/7/2019). Acara
meet and greet ditutup oleh siswa-siswi Sekolah Difable Karya Mulia,
Wonokromo-Surabaya (Selasa, 30/7/2019).
Kunjungan CDPPAT ini ke Indonesia bukan yang pertama kalinya. Dua tahun lalu mereka sempat memukau masyarakat Indonesia lewat pertunjukan ‘My Dream’ yang diselenggarakan di 8 sesi di tiga kota di Indonesia.
Pada kesempatan tahun ini, ‘My Dream’
akan membawakan tarian baru yang diperuntukkan bagi penyintas bencana di dunia
yaitu ‘Never Stop Dancing’ di samping tarian ikoniknya yaitu ‘Bodhisattva
Seribu Tangan’.
Salah satu seniman tari, We Qin
Yang, merupakan penyandang tuli yang akan menampilkan tarian ‘Peacock Dance’. Meskipun
tak bisa mendengar suara, mahasiswi Peking University ini tetap bisa menari
seirama dengan musik.
“Saya memanfaatkan getaran langkah kaki untuk mengetahui kapan gerakan saya lakukan,” kata We Qin Yang.
CDPPAT, ungkap Hei Hong, telah tampil di seratus negara di Asia, Eropa, Amerika, Afrika, dan Oceana dan juga dinobatkan PBB sebagai seniman perdamaian UNESCO.
Selain di Surabaya, My Dream telah berlangsung di Jakarta pada Sabtu-Minggu (20-21/7/2019), dan berlanjut ke Medan pada Sabtu-Minggu (3-4/8/2019). dit