Tak Hanya Urus Penghuni Panti, Yayasan Ini Juga Menyantuni Lansia di Rumah-Rumah

0
1010
Forum Jurnalis Perempuan Indonesia Jatim meluangkan waktu di tengah kesibukan liputan untuk berbagi kebahagiaan bersama penghuni Panti Tresna Werdha Hargodedali.

iniSURABAYA.com – Panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya tak hanya dihuni wanita usia lanjut dari Surabaya. Dari sekitar 45 penghuni panti berusia 75-80 tahun itu banyak yang berasal dari luar Kota Surabaya.

Bahkan ada pula yang dari Papua. Mereka dititipkan oleh keluarganya mengingat kesibukan keluarga dan khawatir jika ditinggal sendiri di rumah.

Menurut Endang Sinar Gijanti, Kepala Panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya, sekitar 40 persen penghuni panti sudah tidak punya keluarga. “Yang seperti ini seluruh biaya ditanggung oleh yayasan,” kata Endang yang juga Sekretaris I Yayasan Hargodedali.

Sedangkan yang masih punya keluarga, lanjut Endang, dikenakan biaya dan besarannya tergantung kondisi para oma tersebut. “Kami juga menyantuni para lansia yang ada di rumah-rumah bekerjasama dengan pengurus kampung dengan memberikan sembako,” ungkapnya.

Baca Juga : https://inisurabaya.com/2019/12/siapa-tahu-jurnalis-itu-apa-ya-dan-oma-itik-pun-jawab-begini/

Endang menambahkan, Panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya didirikan sejak 30 Januari 1987 oleh para istri penjuang dan veteran. “Kami sendiri merupakan putra-putri dari para pendiri panti,” tegasnya.  

Pada tahun 2016, Panti Tresna Werdha Hargodedali pernah dinobatkan sebagai Juara 1 Panti Lansia se Indonesia oleh Menteri Sosial yang waktu itu dijabat oleh Khofifah Indar Parawansa.

Endang menyatakan pula bahwa panti tersebut saat ini mengantongi akreditasi B. “Kami masih terus mengejar untuk akreditasi nilai A,” ungkapnya.

Sementara Tri Ambarwati, Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Jawa Timur menandaskan, kegiatan berbagi kebahagiaan dengan para oma di Panti Tresna Werdha Hargodedali ini untuk memperingati Hari Ibu.

Menurutnya, seorang ibu perannya sangat besar seperti juga para oma penghuni panti tersebut yang telah melahirkan anak-anak mereka.

“Kami sendiri juga senang bertemu para oma karena mereka selalu mengingatkan pada ibu-ibu kami di rumah untuk lebih banyak membalas kasih sayang yang tidak pernah ada akhirnya,” cetusnya.

Diakui Tri Ambarwati, kegiatan FJPI Jatim ini merupakan yang terakhir di tahun 2019. “Untuk tahun 2020 kami tengah menyusun agenda apa saja yang bisa dikerjakan oleh anggota,” pungkasnya.

Usai mengajak para oma menyanyi dan berjoget, FJPI Jatim membagikan bingkisan berupa handuk. Selain itu, juga menyiapkan makan siang buat dinikmati para penghuni panti. dit

Comments are closed.