iniSURABAYA.com – Meimura kembali melakukan aksi blusukan ke pasar-pasar. Dan target seniman yang sering mengisi pentas seni ludruk pada Selasa (18/8/2020) adalah ‘pasar krempyeng’ di Karang menjangan.
Pagi itu, suasana pasar di belakang RSUD dr Soetomo Surabaya ini riuh seperti biasa. Di tengah keriuhan itu, Meimura yang berdandan membawakan sosok Rusmini, karakter tokoh dalam kesenian rakyat Jawa Timur membedah konsentrasi lewat suara dari megaphone yang dipegangnya.
“Cak Ning…ayo digawe maskere yo. Jogo kesehatan awak dewe. Manut gawe masker!” serunya.
Di tengah aksinya bagi-bagi masker itu, ada pedagang yang coba iseng minta uang pada Meimura,“Kok cuma bagi-bagi masker, duike ndi (uangnya mana)?”
Menanggapi celetukan itu, dengan kalimat canda Meimura menjawab,”Nek duik njaluk nang Bu Risma (kalau uang minta ke Bu Risma)!”
Meimura tak sendiri saat melakukan ‘kampanye masker’ di Pasar Karang Menjangan. Dia ditemani dr dr Stevany Rumbobiar, aktivis sekaligus koordinator relawan Garda Covid-19.
Gaya yang dibawakan Meimura saat menerobos kerumunan di pasar itu tak ayal menarik perhatian massa. Dan hanya dalam waktu 90 menit, sekitar 300 masker yang dibawa Meimura pun ludes.
“Disiplin pakai masker memang harus terus ditanamkan pada masyarakat. memang tak bisa hanya sekali. Harus berulang agar masyarakat benar-benar paham fungsi dan gunanya pakai masker setiap keluar rumah,” paparnya kepada iniSurabaya.com.
Selain masker, pada saat yang sama juga dibagikan sabun cuci tangan, stiker panduan cuci tangan, dan face shield. “Kegiatan ini sekaligus cara kami untuk memperingati kemerdekaan bangsa Indonesia,” tegasnya.
Menurut Meimura, barang-barang yang mereka bagikan ke pedagang maupun masyarakat di pasar pagi itu berasal dari bantuan beberapa pihak. “Salah satunya adalah dari Gusdurian dan Dharma Wanita Kota Surabaya,” bebernya.
Sembari membagikan bantuan tersebut, ‘Rusmini’ pun menyampaikan pesan agar masyarakat bisa disiplin dalam hidup bersih dan tertib menjalankan protokol kesehatan.
“Pendekatan budaya seperti ini coba kami upayakan terus agar pesan patuh protokol kesehatan tersampaikan kepada masyarakat,” kata Meimura.
Sementara Stevany yang mendampingi Meimura pun turut menyampaikan pesan yang sama. “Yang tidak pakai maskernya tidak dapat sabun ya,” begitu ujar perempuan asal Papua ini.
Aksi blusukan ke pasar-pasar sembari kampanye disiplin pakai masker dan hidup bersih itu diakui Stevany wujud kebersamaan banyak pihak.
“Saya dari Papua, Cak Meimura Surabaya. Kita kan satu Indonesia. kami lakukan gerakan bersama saling mengingatkan tentang protokol kesehatan. Kitong saling menjaga,” tukas Stevany yang juga alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. dit