iniSURABAYA.com – Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur mengingatkan agar warganya tidak bepergian pada saat libur panjang pada akhir pekan ini.
Bahkan untuk keluar rumah pun tidak dilakukan, jika memang tidak untuk keperluan mendesak sejak Jumat (12/2/2021) hingga Minggu (14/2/2021).
“Libur panjang rawan menimbulkan terjadinya lonjakan kasus (Covid-19),” kata Khofifah.
Karena itu, gubernur wanita pertama di Jatim ini mengajak kepada seluruh masyarakat agar tetap tinggal di rumah, kecuali ada urusan yang sangat penting.
Meski begitu, Khofifah tetap memberikan izin bagi mereka yang akan merayakan Tahun Baru Imlek. Namun, dia mengingatkan agar pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan, dan merayakan dengan cara sesederhana mungkin.
“Artinya, waktunya tidak terlalu lama. Lalu untuk kegiatan peribadatan misalnya, juga memerhatikan maksimal 50 persen dari kapasitas,” pesan mantan Menteri Sosial ini.
Khofifah mengingatkan pula, tren kasus Covid-19 selalu melonjak sangat signifikan setelah libur panjang. Lonjakan kasus Covid-19 sempat terjadi pada bulan Oktober 2020, disusul peningkatan yang terjadi pada akhir Desember 2020 saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Menurut Khofifah, pertambahan signifikan itu bisa diketahui dua minggu setelah libur panjang. “Jadi awal PPKM waktu itu ada lonjakan kasus di Jatim, sebenarnya efek libur panjang Nataru,” ungkapnya.
Wanita asal Lamongan ini berharap, di saat kasus Covid-19 di Jatim mulai melandai pasca PPKM saat ini, warga bisa menahan diri untuk tetap tidak melakukan aktivitas di luar rumah selama libur panjang.
Khofifah mengajak seluruh warga Jatim untuk menyamakan visi sehingga program PPKM Mikro bisa berjalan dengan baik. “Usaha kita belum selesai untuk membuat kasus terus menurun dan menurun. Kita harap ini terus melandai,” begitu pesannya. ana
