iniSURABAYA.com – IdulFitri tahun lalu menjadi momen Lebaran terburuk buat kita semua. Sudah tidak bisa mudik malah tidak ada baju baru juga. Kita tidak bisa merayakan Lebaran seperti dulu.
Tahun ini para fashionista tidak ingin mengulang perayaan Lebaran seperti tahun 2020. Tetapi nyatanya, pemerintah kembali melarang penduduk di negeri ini melakukan mudik.
Jadi ragu mau beli baju Lebaran? Merespons kegundahan tersebut, Embran Nawawi menawarkan gaya Lebaran Urban Etnik. “Agar tampil chic walau tidak mudik,” begitu katanya.
Menurut Embran, beberapa fashion muslim atau modes yang lagi tren adalah gaya etnik, yaitu memadukan kain etnik dalam gaya fashion modern. Selain itu cara berbusana pun lebih berani dengan gaya tumpuk dan tabrak bentuk busana.
“Beberapa tahun lalu gaya abaya dan kaftan jadi simbol busana muslim modern. Walaupun belum hilang dari peredaran tetapi dua busana ini bukan tren yang menjadi topik,” tuturnya.
Di masa pandemi banyak busana tertutup sebagai simbol dari protokol kesehatan menjadi tren. Ada juga busana gombor-gombor sebagai simbol kenyamanan. Untuk tren warna kalem seperti warna alam, warna tanah, dan warna pastel menjadi pilihan di tren busana muslim 2021.
“Untuk warna yang berani juga sebagian menjadi pilihan tren seperti kuning, biru dan hijau terang,” papar desainer yang juga dosen ini.
Embran menawarkan item fashion seperti lose shirt (kemeja gombor) yang lagi menjadi idola para hijaber yang baru hijrah. Jaket batik yang lagi menjadi tren street wear juga tampil dengan bentuk dan warna baru.
Ada hal baru yang Embran tawarkan, yaitu fashion ponco/toga sebagai alternatif kaftan yang masih disukai. Celana kulot dan rok midi menjadi pilihan untuk padu-padan urban etnik kali ini.
Tetapi yang paling menarik, Embran yakin beberapa items fashion tersebut sudah ada di dalam lemari fashionista saat ini. “Karena ini bukan bentuk fashion baru melainkan fashion yang selalu ada di tiap tren-nya,” cetus desainer yang juga barusan merilis buku ini.
Berikut gaya padu-padan fashion Lebaran dengan memanfaatkan koleksi yang sudah ada dalam lemari fashionista ala Embran Nawawi.
Padu-Padan 1
Padu-padan yang pertama dikenakan oleh Titania adalah paduan dari kulot kotak-kotak yang bagian bawahnya diberi karet hingga seperti hareem pant dengan kemeja lengan buntung atau sleeveless shirt, baru kemudian ditumpuk dengan jaket batik patchwork berkerah tinggi.
Tampilan Titania yang chic ini dapat dilengkapi pakai batik Gedog Tuban yang berwana senada dengan jaket untuk hijab sederhananya. Dengan gaya ini fashionista bisa tambil luwes di hari raya.
Padu-Padan 2
Gaya yang sedikit feminin dari Aulia bisa dipadu-padankan dengan beberapa item fashion seperti menumpuk celana serut dengan midi skirt berdetail tule yang disenadakan dengan lose shirt berlengan panjang dan vest hoodie dari batik patchwork.
Gaya feminin chic Aulia ini tidak perlu hijab yang macam-macam karena sudah dilengkapi hoodie yang berkesan sporty.
Padu-Padan 3
Di padu-padan ke tiga ini Aulia tampil lebih sedikit extravaganz dengan tumpukan busana yang unik seperti sleeveless lose shirt yang dipadu tenun gedok sebagai aplikasi lengannya, kemudian ditutup ponco yang diikat denim obi dan untuk bagian bawahnya Aulia menggunakan celana serut saja agar lebih ringan.
Kali ini Aulia menggunakan hijab paduan dari tenun dan batik agar tampil elegan di acara halal bihalal.
Padu-Padan 4
Titania yang sedikit tomboi kali ini cheerful dengan gaya urban etnik yang seperti ini. Padu-padan kimono Jepang bermotif batik dengan vest batik patchwork di atas kemeja gombor dan celana kotak kotaknya, maka jadilah gaya urban etnik yang super chic buat Titania. Tanpa melupakan gaya hijab dari paduan tenun dan batik Tuban-nya.
“Jadi buat para fashionista yang tidak mau ketinggalan gaya urban etnik karya sendiri, coba bongkar isi lemari untuk mendapatkan beberapa item fashion yang dapat dipadupadankan, mumpung masih Ramadan,” pesan Embran. Selamat bergaya urban etnik yang chic! ana
