Pembelajaran Tatap Muka Bakal Dimulai 5 Juli, Khofifah Minta Tiap Sekolah Bentuk Satgas Covid-19

0
649
ILUSTRASI : Pembelajaran tatap muka bakal dimulai pada tahun ajaran 2021/2022. Semua guru dan murid wajib mematuhi protokol kesehatan.

iniSURABAYA.com – Pembelajaran tatap muka khususnya di lembaga pendidikan di Jawa Timur untuk tahun ajaran baru 2021/2022 bakal dimulai pada 5 Juli mendatang.

Karena itu, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur berharap kegiatan pembelajaran tatap muka ini bisa berlangsung dengan aman.

Keputusan dimulainya pembelajaran tatap muka itu disebutkan Khofifah sesuai kebijakan pemerintah pusat yang menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri.

Untuk itu pula, gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengharapkan program vaksinasi untuk tenaga pendidik bisa tuntas sebelum dimulainya pembelajaran tatap muka.  

“Mulai dari vaksinasi pada guru SMA, SMK, dan SLB harus selesai 100 persen. Protokol kesehatan dijalankan ketat, serta jam belajar dan jumlah prosentase siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka,” tandasnya, Senin (17/5/2021).

Khofifah menekankan pula pentingnya dibentuk Tim Satgas Covid-19 di setiap sekolah, baik di jenjang SMA, SMK, dan SLB se-Jatim. Dan yang tergabung di dalamnya sesuai dengan kearifan lokal, misalnya guru dan murid yang tergabung dalam OSIS di sekolah tersebut.

“Satgas Covid-19 di masing-masing sekolah harus dipastikan clear. Kalau tidak ada satgasnya, maka guru akan kesulitan untuk menertibkan disiplin protokol kesehatan,” tegasnya.

Khofifah meyakini jika anggota satgasnya teman sebaya akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di sekolah.

Tim Satgas Covid-19 itu nantinya menertibkan protokol kesehatan, mengecek jadwal penyemprotan disinfektan di sekolah dan kelas, stok masker untuk yang lupa membawa masker, dan sebagainya.

“Kami juga meminta kepada Kepala Dinkes Jatim untuk mengirim surat dan berkoordinasi dengan Kepala Dinkes Kabupaten/Kota se-Jatim untuk pelaksanaan vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik SMA, SMK, dan SLB agar dipastikan pada akhir Juni sudah seratus persen tervaksin,” begitu pesannya.

Khofifah mengingatkan agar data vaksinasi bagi guru terus dimonitor. Sehingga, diharapkan guru dan tenaga pendidik sebelum yang tervaksinasi bisa segera 100 persen sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung.

“Kita harus terus monitor berapa banyak guru yang sudah selesai divaksin, berapa yang baru divaksin sekali, berapa yang belum sama sekali. Termasuk di kabupaten/kota mana saja harus dimaksimalkan,” pungkasnya.

Sementara Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Pendidikan Jatim menyatakan, hingga saat ini 38 bupati/wali kota sudah memberikan rekomendasi kepada SMA, SMK  dan SLB yang sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka.

Di Jatim sendiri, kata Wahid, para guru SMA, SMK dan SLB yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 dua kali sebanyak 38 persen.

“Kami berharap kepada jajaran Dinkes Jatim pada bulan Mei 2021 atau Juni 2021, tenaga pendidik dan guru 100 persen sudah divaksinasi dua kali,” imbuhnya.

Tuntasnya program vaksinasi bagi tenaga pendidik ini, diyakini Wahid, secara psikologis membuat masyarakat bisa menerima pembelajaran tatap muka dengan tenang. ana

Comments are closed.