

iniSURABAYA.com – Seni melipat kertas dikenal sebagai ketrampilan yang populer dari Negeri Sakura. Tetapi, dalam perkembangannya, seni origami ini sudah mengalami beberapa inovasi.
Menurut Desy Irmayanti, dosen di Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, seni budaya origami memiliki beraneka jenis dan bentuk.
“Dan kalau dipelajari lebih lanjut, tingkatan Origami ini juga beragam,” ungkap Desy saat menjadi narasumber dalam Workshop Origami Virtual yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Origami Prodi Sastra Jepang Fakultas Sastra Unitomo Surabaya.

Origami berasal dari gabungan kata ‘ori’ yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘lipat’, dan ‘kami’ yang berarti ‘kertas’. Belakangan, seni Origami sebagai hasil kreasi tangan ini tak hanya menggunakan bahan kertas, tetapi bisa pula menggunakan kain berbentuk persegi.
Meski digelar secara virtual, workshop yang diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan itu mendapat perhatian serius. Peserta antusias mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan Desy lewat layar gawai masing-masing.
Bahan yang dipakai untuk Origami, kata Desy, juga tidak terbatas pada selembar kertas. Tetapi, juga dapat menggunakan dua hingga tiga bagian kertas yang dipotong dan dirangkai menjadi sebuah bentuk tertentu.

“Kesenian Origami tidak hanya sebatas hobi untuk mengasah kreativitas, namun hasil Origami bisa untuk berbisnis,” tandasnya.
Desy menekankan bahwa seni Origami tak hanya untuk hiasan di rumah atau juga penyekat buku. Hasil kreativitas tangan ini dapat pula digunakan sebagai suvenir maupun hiasan dinding yang bernilai ekonomi.

“Jadi lewat seni Origami ini semua orang bisa berbisnis,” tegasnya.
Nur Faizah, salah satu peserta workshop mengaku mendapat banyak pengetahuan baru mengenai seni Origami tersebut. “Sebelumnya saya cuma bisa membuat origami yang biasa saja. Tetapi, di acara ini saya jadi tahu lebih banyak jenis dan model Origami yang bisa dibuat,” katanya. ana