

iniSURABAYA.com – Pandemi Covid-19 ternyata tak selamanya memberi dampak buruk. Produk makanan beku atau frozen food mengalami peningkatan luar biasa karena masyarakat memilih bahan makanan yang mudah diolah saat aktivitas mereka lebih banyak dilakukan di rumah.
Fenomena inilah yang kemudian membuat Beejay Seafood yang selama ini berorientasi ekspor kemudian menambah usaha untuk memenuhi pasar domestik.
Sejak September 2020 melebarkan sayap dengan memproduksi makanan olahan beku dengan label BeeJay Chef. Dan dalam setahun belakangan, kapasitas produksi perusahaan ini rata-rata 15-20 ton/bulan.
“Dari September tahun lalu, penjualan kami meningkat sampai 40 persen. Karena itu kami memutuskan memperluas pasar dari yang semula hanya di Probolinggo, kami membuka Flagship Store BeeJay Chef di Surabaya,” kata Judha Mangitung, Direktur Operasional Beejay Seafood, Jumat (12/11/2021).
Judha berharap hadirnya gerai di Surabaya ini membuka pasar lebih luas untuk kawasan Jawa Timur dan Indonesia Timur. “Bulan Desember nanti kami buka flagship store ketiga di Malang,” ungkapnya.
Judha optimistis pembukaan gerai baru di Surabaya dan disusul Malang akan membuat meningkatkan permintaan pasar. “Tahun 2022 kami berencana meningkatkan kapasitas produksi dari semula 15 ton per-bulan jadi sekitar 60 ton per-bulan,” bebernya.

Ekspor Australia-Malaysia
Selama ini Beejay Seafood sebagai perusahaan pengolahan ikan yang resmi beroperasi sejak 2003 fokus pada konsumsi ekspor ke Malaysia dan Australia.
Setiap bulan perusahaan yang pusatnya di Probolinggo ini mengekspor ikan jenis kakap merah dan keluarga kakap rata-rata 40-50 ton dalam bentuk fillet.
Judha menyatakan, pasar ekspor berikutnya yang disasar adalah Eropa, khususnya Finlandia dan Rusia. “Pengembangan usaha termasuk kaitannya untuk memenuhi pasar lokal ini pula yang membuat kami melakukan investasi tanah dan pabrik baru di Probolinggo,” tegasnya.
Untuk pasar domestik, kata Judha, kemasannya berupa olahan siomay, bakso, dan lumpia udang. “Untuk pemasarannya kami kerjasama dengan supermarket di seluruh Jatim,” ujarnya.
Tingginya permintaan di pasar lokal ini, diyakini Judha akibat masyarakat makin menyadari pentingnya ketahanan tubuh untuk melawan virus. “Agar imunitas tubuh bagus kan perlu makanan sehat dengan kandungan protein tinggi,” pungkasnya. ap