Kanker Paru Jadi Penyebab Kematian Terbesar Setelah Kanker Payudara dan Kanker Serviks, Simak Fakta Berikut

dr Bambang dalam acara Health Talk bertajuk ‘Melawan Kanker Paru yang diadakan National Hospital, Minggu (24/9/2023).

iniSURABAYA.com – Meski kasus kanker paru-paru di Indonesia berada di urutan ketiga setelah kanker payudara dan kanker serviks, ternyata angka kematian akibat kanker paru-paru ini menempati posisi pertama dibanding dua kanker tersebut.

Menurut dr Bambang S Simon SpP FCCP FAPSR FISR, sebuah penelitan memapar data kasus kanker paru di Indonesia 8,8 persen. Sedang kasus kanker payudara 16,6 persen dan kanker serviks 9,2 persen.

Bacaan Lainnya

Ironisnya, angka kematian karena kanker paru ini tercatat lebih tinggi yaitu 13,2 persen. Sementara kematian akbat kanker payudara 9,6 persen, dan kanker serviks 9 persen. “Penderita kanker paru ini masih didominasi laki-laki dan mereka yang berusia di atas 60 tahun,” ungkap dr Bambang dalam acara Health Talk bertajuk ‘Melawan Kanker Paru – Menemukan Harapan, Membentuk Masa Depan’ yang diadakan National Hospital, Minggu (24/9/2023).

Meski demikian, lanjut dr Bambang, belakangan tren penderita kanker paru ini mengalami pergeseran ke mereka yang berusia lebih muda. “Kasus kanker paru ini belakangan ditemukan juga pada mereka yang usianya 30-35 tahun. Bahkan ada yang usia 27 tahun terkena kanker paru,” paparnya.

Pergeseran usia penderita kanker paru ini, kata dr Bambang, diduga lingkungan makin tidak sehat akibat meningkatnya polusi udara maupun paparan asap rokok. “Riwayat pengobatan (kanker) lainnya juga bisa jadi pemicu kanker paru. Misal proses radiasi saat menderita kanker payudara atau kanker lainnya dapat bermetafase ke kanker paru,” tandas dr Bambang.

Pos terkait