Baca Puisi ‘Perempuan Biasa’, Ahmad Syahroni Mengaku Teringat Sang Ibu

iniSURABAYA.com – Acara launching buku Antologi Puisi ke-7 Warumas (Wartawan Usia Emas) yang digelar di FairwayNine Mall Surabaya sempat diwarnai suasana haru.
Ruangan di lantai LG pusat perbelanjaan di kawasan Surabaya Barat itu sempat hening saat Ahmad Syahroni, Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya terhenti waktu membaca puisi berjudul ‘Perempuan Biasa (1)’.
“….Ibu perempuan biasa
merajut, memasak, dan membaca
adalah wajib baginya
tiap hari hidangan dan rajutan
menghiasi meja makan sempurnanya
Ibu perempuan biasa
ketika Subuh tiba
ayat-ayat suci meluncur dari bibirnya
lembut mengalun merdu
menembus dinding, menyiram kalbu
membasuh rindu Tuhanku……”
Pada bagian tengah bait puisi tersebut, Ahmad Syahroni tampak berurai air mata hingga terhenti beberapa saat sebelum akhirnya menyelesaikan hingga bait terakhir.
“Saya jadi teringat ibu saya. Saya sudah ditinggal ibu sejak kecil,” ucapnya.