
iniSURABAYA – Bisnis yang dilakoni Siti Huraira di bidang tas kulit ternyata berawal dari ketidaksengajaan.
Usaha yang kini sudah merambah ke tingkat nasional, bahkan kini merambah internasional itu bermula dari keinginan membalas hadiah yang diberikan oleh seorang istri Wakil Menteri Pendayaan Aparatur Negara.
“Karena saya pernah dapat hadiah dari Beliau, saya ingin membalas memberi hadiah yang tidak biasa,” kata wanita yang akrab disapa dengan nama Ira ini.
Ira pun berinisiatif bikin tas dari bahan kulit. Ternyata tas dari kulit ular phyton itu mendapat sambutan positif. Buntutnya, tas hadiah ini dipuji pula oleh sang istri Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan ikut memesan tas yang sama.
Menurut Ira, tas kulit yang pertama kali dibuat sekitar tahun 2013. Sejak itu pula Ira sering diundang di acara-acara pameran yang menampilkan produk lokal Tanah Air.
Tas lukis di atas kulit kreasi Siti Huraira pun banyak disukai penikmat fashion.Makin banyaknya pesanan dari kalangan pejabat inilah yang kemudian menimbulkan gagasan di benak Ira untuk membuat secara massal dan dipasarkan secara komersial.
Karena ingin meningkatkan kualitas tas buatannya agar bisa lebih baik, ibu tiga anak ini pun memutuskan untuk sekolah privat di Kuala Lumpur, Malaysia.
Berbekal semangat, Ira yang saat pertama membuat produk secara komersial pada bulan Februari 2015 hanya didukung dua orang karyawan, kini mempekerjakan sekitar 20 orang karyawan.
Bahan yang dibuat pun bervariasi. Selain dari kulit ular phyton, tas produksi Huraira ini juga dibuat dari bahan kulit sapi, domba, biawak, dan buaya.
Bentuknya pun yang semula hanya berupa tas, belakangan sudah bervariasi menjadi dompet dan gantungan kunci yang unik dan lucu sehingga bisa sebagai suvenir.
Kualitas menjadi jaminan dari Huraira Leather Bag ini. Huraira tak segan menegur karyawannya jika terbukti membuat tas asal-asalan.

Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia ini bersyukur kerja kerasnya itu berbuah manis. Desain tas beragam bentuk ini sudah dikenal luas di mancanegara.
“Saya sering diajak Pemprov Jatim mengisi pameran di Singapura. Juga pameran-pameran internasional lainnya. Bahkan waktu di Boston, banyak bule yang borong tas kulit ini,” katanya.
Tas kreasi Siti Huraira kini dikenal hingga ke luar negeri. Namun, meski sudah banyak permintaan, wanita asli kelahiran Surabaya ini teguh tak ingin buka cabang di kota mana pun.
Dia tetap bertahan mempergunakan rumahnya di Jl Jambi 3 Surabaya sebagai outlet untuk memajang semua ide-ide besarnya di bidang tas kulit dan lukis. –sum