iniSURABAYA – Bersepeda ternyata tak hanya bikin tubuh sehat. Aktivitas nggowes ini juga diyakini efektif untuk menanamkan perilaku positif.
Komunitas Free Bike Indonesia misalnya. Para pehobi bersepeda ini punya ‘aturan main’ cukup ketat untuk menjaga etika anggotanya.
Ada banyak rambu yang harus dipatuhi agar anggota komunitas ini bisa menjaga pola hidup sehat dan perilakunya di tengah masyarakat.
“Jangankan pakai narkoba, ketahuan merokok saja anggota kami pasti kena denda,” kata Rudi Santoso, Ketua Free Bike Indonesia (FBI), Minggu (21/5).
Rambu-rambu lain yang harus dipatuhi anggota FBI adalah dilarang mengumpat. Kalau sampai terlontar ucapan bernada mengumpat yang bersangkutan pun pasti dikenai denda.
“Meski berupa umpatan yang bagi orang Surabaya sudah biasa, itu tetap kami larang,” begitu imbuhnya.
Denda untuk setiap pelanggaran yang dilakukan anggota besarnya Rp 50.000. “Denda ini untuk memberikan efek jera,” tegasnya.
Aktivitas bersepeda FBI dilakukan setiap hari Selasa-Jumat menempuh jarak 40-60 km. Sedang pada hari Sabtu jarak tempuhnya lebih panjang yaitu minimal 100 km.
“Kalau Minggu itu jadwalnya recovery, hari Minggu itu jalur kuliner,” ucap Rudy.
Pagi hari itu, sekitar 50 orang anggota FBI ikut memeriahkan acara Funbike bertema ‘Sehat Bersepeda Tanpa Narkoba’. Peserta menempuh jarak sekitar 35 km.
Funbike yang digelar oleh Citraland bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Timur ini diselenggarakan dalam rangkaian peringatan Hari Anti Narkoba Internasional 2017.
Peserta funbike beragam mulai dari komunitas, corporate, maupun perorangan. “Peserta tak hanya warga Lontar, tetapi warga luar Lontar juga ikut. Ini yang makin menggembirakan,” ungkap Kunadi Tanggono, City Manager Citraland.
Selain sebagai rangkaian peringatan Hari Anti Narkoba Internasional 2017, kegiatan bertema ‘Sehat Bersepeda Tanpa Narkoba’ ini sebagai bentuk kepedulian Citraland terhadap masa depan generasi muda, utamanya warga Surabaya. –sum