iniSURABAYA.com – Dapoer Kecombrang kini tak hanya menyajikan menu-menu spesial dengan bahan kecombrang. Restoran di Jl Wonorejo Timur Surabaya membuka diri dengan merangkul para pelaku UMKM untuk turut buka lapak.
Ragam kuliner mulai jajanan rangin, hingga makanan berat seperti pecel, sate, rujak cingur, dan lontong kikil tersaji di area bawah rumah makan tersebut.
“Senang sekali bisa ikut jualan di sini, diberi tempat. Kalau biasanya hanya jualan separuh waktu, di sini bisa full. Pagi sampai malam bisa buka. Semoga ini menjadi ladang rezeki baru buat kami,” ujar Mursi kepada iniSurabaya.com.
Pedagang yang berjualan rangin ini mengaku sebelumnya menggelar jajanan tradisional itu di Pasar Genteng, Surabaya. Tetapi karena pandemi usahanya terpaksa tutup.
“Karena pandemi, Pasar Genteng tutup. Terpaksa ikut tutup. Padahal sudah berjualan di sana sejak tujuh tahun lalu. Akhirnya bingung mencari tempat jualan baru,” ujar pemilik Rangin Pak Sam ini.
Tawaran untuk ikut berjualan di Festival Kuliner UMKM yang disodorkan manajemen Dapoer Kecombrang menjadi angin segar baginya. Mursi serta para pedagang lainnya mengaku terbantu peluang yang diberikan untuk mengisi sentra UMKM tersebut.
Emmanuel Sutjipto, owner Dapoer Kecombrang mengaku Festival Kuliner UMKM itu memang untuk membantu para pelaku UMKM agar dapat kembali bangkit di situasi yang masih belum menentu ini.
“Kami memberikan mereka kesempatan berjualan secara langsung. Karena kita tahu pandemi berdampak pada semua sektor, terutama pedagang kecil. Banyak dari mereka yang kehilangan tempat jualannya,” kata pria yang akrab disapa Pak Cip ini.
Dia menekankan, hadirnya sentra UMKM bukan sebagai ancaman atau pesaing bagi usahanya yang sama-sama berjualan makanan. Justru dia mengajak para pelaku UMKM itu bersinergi dan saling melengkapi.
Pak Cip mengaku sering mendapat permintaan menu dari konsumen seperti pecel, sate, atau jenis menu lain yang tak bisa dia penuhi.
“Sebenarnya bisa saja kami menyediakan semua menu, tapi kembali lagi spesialisasi kami kan di olahan kecombrang,” cetusnya. Pak Cip menegaskan, Dapoer Kecombrang ingin fokus ke masakan dengan olahan berbahan kecombrang. “Karena itu, kami ajak para UMKM ini supaya bisa memenuhi permintaan para customer tadi,” tandasnya. ana