iniSURABAYA – Musisi Jepang memang senang terhadap segala jenis musik yang memiliki nuansa tradisional. Tak heran bila personel Worldship Orchestra kagum ketika dipameri permainan angklung dan kolintang saat berkunjung ke Nation Star Academy (NSA), Senin (14/8).
Para musisi muda usia ini pun antusias menyimak murid-murid NSA bermain alat musik tersebut. Berikutnya mereka meluapkan rasa penasaran itu dengan bermain langsung dibimbing murid-murid NSA.
Hasilnya? Proses belajar yang hanya berlangsung selama dua jam itu akan mereka pamerkan di pentas ‘A Musical Journey 4’ yang digelar di Balai Budaya Kompleks Balai Pemuda Surabaya, Selasa (15/8).
Dan lagu yang akan mereka mainkan adalah Bengawan Solo, sebuah komposisi yang cukup familiar bagi warga Jepang.
Personel Worldship Orchestra memang kembali hadir di Surabaya untuk pentas di acara ‘A Musical Journey’ yang kali ini untuk yang kedua kalinya diselenggarakan di Surabaya.
“Kami tidak pernah tahu mengenai alat musik ini (kolintang dan angklung) sebelumnya,” ujar Noguchi Akihide, kapten tim Worldship Orchestra ketika diminta komentarnya mengenai angklung dan kolintang.
Menurut Akihide, belajar bermain angklung dan kolintang ini menjadi pengalaman baru bagi mereka. “Tentu senang bisa belajar alat musik baru di sini (Surabaya),” tuturnya.
Proses belajar ini perlu waktu dan teknik yang tidak mudah. Sebab, murid-murid NSA yang selama ini memainkan musik dengan panduan not angka harus memberikan partitur lagu Bengawan Solo dalam bentuk not balok
“Namun, karena semangat tinggi dan sikap professional kedua belah pihak maka sharing ilmu ini bisa dilakukan. Murid NSA belajar musik klasik, sedang Worldship Orchestra dapat ilmu baru soal angklung dan kolintang,” ujar Setiawan Nanang, local coordinator Worldship Orchestra. –din