Marlupi Bersyukur Dianggap Sebagai Pelopor, Pembaru, dan Pencipta Balet

Marlupi Sijangga (kiri) bersama anaknya, Fifi Sijangga (tengah) dan cucunya Claresta Alim.

iniSURABAYA – Perhatian Marlupi Sijangga pada dunia balet tak perlu diragukan lagi. Perjalanan Marlupi di seni tari ini pun dia guratkan lewat pentas bertajuk 61th Annual Marlupi Dance Academy Ballet & Modern Dance/Jazz/Hiphop Recital.

Pentas bertitel yang digelar di Empire Palace, Minggu (1/10) ini sangat spesial bagi Marlupi Sijangga. Sebab pertunjukan yang melibatkan ratusan penari dan sekitar 30 guru itu sekaligus sebagai ungkapan syukur Marlupi yang baru saja menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pemerintah memberikan penghargaan Marlupi sebagai Pelopor, Pembaru, dan Pencipta Balet di Indonesia dan Dunia. “Saya bersyukur, selama 80 tahun usia saya ini, baru pertama kalinya dapat penghargaan dari pemerintah kita,” katanya.

Penghargaan itu sangat berarti bagi Marlupi. “Artinya, pemerintah makin paham dunia seni kita,” begitu ucapnya.

Balet yang merupakan seni budaya barat, di tangan Marlupi Sijangga, balet bisa punya ‘nafas’ Nusantara. Tak hanya cerita. Musik pengiring gerakan tari yang lentik dan tak jarang melenting ini pun sudah banyak yang memakai lagu-lagu karya anak negeri.

Di tahun 1970an, Marlupi sudah berkreasi, menampilkan tari balet dengan cerita lokal, seperti Roro Mendut, Arjuna Wiwaha, serta Adam & Hawa. Berikutnya, di tahun 1987 Marlupi mengusung karyanya yang diberi tajuk ‘Jazz in Bali’ ke Sydney, yang kemudian dia bawa keliling ke beberapa negara seperti Jepang dan Hongkong.

Pendiri sekolah balet Marlupi Dance Academy ini berharap masyarakat tak lagi ‘mabuk’ dengan segala yang berbau barat. “Meski ada pengaruh barat, tapi kita harus bisa kreatif untuk membuatnya menjadi punya sesuatu yang khas dari negeri sendiri,” tegasnya.

Saat ini Marlupi sedang serius belajar tari Saman dari Aceh. “Tarian itu sangat menarik dan belum pernah membawakannya dalam bentuk balet,” imbuhnya.

Marlupi sudah mengangankan gerakan tari itu tidak akan diiringi musik melainkan dari suara permainan mulut. “Saya masih terus belajar agar bisa menampilkannya dengan baik dan menarik,” katanya. –sum

Pos terkait