Tampil Sebagai Pemeran Utama di ‘A Wrinkle in Time’, Inilah Tantangan yang Dihadapi Meg Murry

0
1523

iniSURABAYA – Mulai Jumat (16/3) film ‘A Wrinkle in Time’ tayang serentak di seluruh gedung bioskop di Indonesia.  Film Disney ini disutradarai oleh Ava DuVernay, pemenang Emmy, nominator Oscar, dan Golden Globe.

Pertama kali diterbitkan pada tahun 1962, ‘A Wrinkle in Time’ telah memukau pembaca dewasa dan muda. Buku tersebut dianugerahi Medali Newbery di tahun 1963, sebagai karya paling khas dalam literatur anak-anak pada tahun itu.

Popularitas buku ini pun terus berkembang. Saat ini buku ini tersedia dalam 35 bahasa dan telah terjual jutaan kopi di seluruh dunia.

“‘A Wrinkle in Time’ berkisah tentang perjalanan yang sangat emosional, tapi sangat bertentangan dengan pemandangan yang menakjubkan di dalam dunia yang digambarkan dengan sangat dramatis,” ujar Whitaker.

Menurut Whitaker, film tersebut merupakan kisah epik dalam tingkatan dan ruang lingkupnya. “Tapi juga terasa sangat emosional sekaligus menghibur dan lucu, secara keseluruhan merupakan petualangan yang hebat,” katanya.

Pada tahun 2014, studio mendekati penulis skenario Jennifer Lee yang sebelumnya menggarap ‘Frozen’ dan ‘Wreck-It Ralph’ untuk mengadaptasi novel L’Engle ke layar lebar. “Sebagai seorang anak, buku ini berbeda dengan apa yang telah saya baca hingga membawa saya untuk lebih berimajinasi,” kata Lee.

Diakui Lee, buku ‘A Wrinkle in Time’ adalah perkenalan pertama dia pada karakter seperti Meg-seseorang yang dinamis, tidak sempurna dan unik, yang kemudian mengalami petualangan luar biasa hingga dapat tampil sebagai pribadi yang lebih kuat.

‘A Wrinkle in Time’ bercerita tentang Meg Murry (Storm Reid) yang berusaha mencari sang ayah yang menghilang secara misterius. Kondisi itu membawa kesedihan untuk Meg dan ibunya.

Dalam misinya, dia bertemu tiga pengunjung dari dunia lain yang telah melakukan perjalanan ke bumi serta membawa sebuah pesan penting bagi Meg. Ketiganya menyatakan bahwa ayahnya masih hidup namun kegelapan telah menyusup ke alam semesta, dan sekarang ayahnya berada dalam bahaya besar.

Meg bersama adik laki-lakinya dan temannya Calvin kemudian berangkat untuk mencari Mr Murry bersama dengan Mrs Which, Mrs Who dan Mrs Whatsit sebagai pemandu. Mereka pun masuk ke dalam dunia di luar imajinasi dan diharuskan untuk menghadapi kekuatan jahat secara langsung.

Untuk menyelamatkan ayahnya, Meg pertama-tama harus mengatasi kekurangan dan kepercayaan dirinya sendiri serta memanfaatkan kekuatan tersebut, untuk mengalahkan kegelapan melalui perjalanan yang harus ia lakukan seorang diri.

“Sebagai seorang wanita, kisah pahlawan wanita melalui perjalanan spektakuler benar-benar mempengaruhi saya. ‘A Wrinkle in Time’ merupakan perpaduan antara misteri, fantasi, petualangan, sains, asmara, kehidupan sosial dan pengalaman spiritual yang indah,” kata DuVernay.

Menurut DuVernay, tidak sering seorang gadis menjadi lakon utama di antara dunia dan planet yang berbeda. “Hal itu benar-benar keluar dari imajinasi saya yang paling liar,” pungkasnya. din

Comments are closed.