iniSURABAYA – Jasa pijat tuna netra kini makin mudah didapat di Kota Surabaya. Setelah sebelumnya hadir di Bandara Juanda dan Taman Bungkul, kini masyarakat bisa memanfaatkan jasa pijat tuna netra di lantai 1 Gedung Siola Surabaya.
“Kita tambah di sini untuk layanan publik. Selain untuk memberikan jasa pijat profesional juga memberdayakan teman-teman tuna netra di Surabaya,” kata Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya.
Rumah pijat tunanetra di Siola buka pukul 09.00 hingga 21.00 setiap hari. Fasilitas yang tersedia adalah tempat ruang pijat yang terbagi antara laki-laki dan perempuan.
Pengunjung bisa melakukan pijat kaki saja, atau seluruh badan di ruang yang berbeda. “Untuk seluruh warga kota Surabaya atau pengunjung yang lelah atau penat, bisa mampir dan mencoba,” ujar Risma.
Menurut Risma, keberadaan rumah pijat tunanetra di Siola sudah direncanakan sejak lama. Selain jasa pijat, Risma juga rencana menyiapkan tempat untuk jualan koran yang dioperasikan penyandang disabilitas.
“Ini supaya mereka bisa mencari nafkah mandiri. Saya suruh jualan di Siola karena Siola sekarang sudah ramai, kalau nggak ada yang beli kan kasihan. Mereka juga dilatih komputer, supaya mereka bisa jadi tenaga administrasi,” katanya.
Ditekankan Risma, pemberian tempat bagi disabilitas ini karena mereka punya akses terbatas. “Kalau yang normal bisa ke mana-mana, bisa milih kerja apa saja. Dia (penyandang disabilitas) jalan aja susah. Kami juga fasilitasi yang normal misalnya jadi penyapu, satgas, dan PU. Ini harus adil, kalau nyapu mereka (penyandang disabilitas) nggak bisa kan,” tandasnya.
Sementara Soepomo, Kepala Dinas Sosial Surabaya menambahkan, nantinya ada delapan orang tunarungu yang siaga setiap harinya. Agar merata, akan ada sistem rollingan yaitu satu hari ganti.
“Bukan sistem sift, tapi ganti besok harinya untuk memudahkan mobilisasi,” bebernya. sum