iniSURABAYA – Dunia kuliner tak pernah kehabisan kreasi. Kini hadir aneka racikan teh dan kopi khas Taiwan.
Cara menikmati teh maupun kopi ini sangat berbeda, sebab sangat tergantung jenis teh maupun kopi yang akan diminum. Jenis kopi dan teh yang dipesan konsumen ini juga menentukan tingkat temperatur yang ditoleransi untuk meracik minuman tersebut.
Yang juga perlu diperhatikan, begitu minuman diracik harus segera disajikan dan sebaiknya langsung dinikmati. “Minuman ini memang unik. Karena kalau lebih satu jam kita minum rasa sudah berbeda,” ucap Stefani Gabriela, salah seorang blogger yang sedang menikmati Jasmine Green Tea di Koi The Café di Ciputra World Surabaya.
Alex Tan, Presiden Direktur Koi Café Indonesia di tempat yang sama mengakui, ada aturan ketat untuk penyajian minuman berlabel Koi The tersebut. “Teh itu hanya bisa dikonsumsi maksimal 1,5 jam dari saat meracik. Setelah lewat waktu itu, cita rasa dan aroma yang dinikmati konsumen bisa berbeda dan tak lagi fresh,” katanya.
Menurut Alex Tan, pada titik suhu yang optimal, baik kopi maupun teh akan menghadirkan tekstur dan rasa yang optimal. “Di dunia tidak ada yang punya atensi sekhusus ini dalam penyajian minuman. Aturan penyajiannya sangat rinci dan detil semata untuk kenikmatan konsumen,” bebernya.
Karena ketatnya aturan penyajian ini pula, lanjut Alex, pihaknya selalu mengganti ramuan setelah lewat masa waktu yang ditentukan. “Itu dilakuan agar customer bisa menikmati minuman secara real time,” tegasnya.
Cara ini ditenkankan Alex sangat berbeda dengan penyajian minuman lainnya. “Biasanya teh yang adai di gentong dipakai terus sampai habis. Bubbles juga sama sudah dimasak berapa jam masih ada tetap dipakai terus,” urainya.
Penyajian dengan cara tersebut, diakui Alex, customer yang menikmati minuman pada pagi hari sangat mungkin masih merasakan mendapatkan cita rasa yang enak. “Tetapi ketika sudah sore, dan minum minuman yang sama cita rasanya sudah tidak akan sama lagi,” ucapnya. dit
