Phobia Orang Asing Bikin Desainer Aldre Indrayani Hadirkan Rancangan Unik Ini di Pentas Surabaya Fashion Parade 2018

0
1161

Karya Aldre Indrayani yang diberi tajuk Childhood Nighmare (kanan) turut memeriahkan Surabaya Fashion Parade 2018.

iniSURABAYA –  Sekitar 60 desainer terkemuka Tanah Air bakal memeriahkan pentas akbar, Surabaya Fashion Parade 2018. Panggung istimewa bagi para penikmat fashion yang kali ini mengusung tema UN11TÉ berlangsung selama 5 hari (Rabu-Minggu, 2-6/5/2018) di Chamelleon Hall Tunjungan Plaza 6 lantai 5 Surabaya.

Setiap hari terdapat lima tema berbeda untuk memeriahkan Surabaya Fashion Parade (SFP) 2018, yaitu Ethnic pada hari pertama, Cocktal di hari kedua, Moslem & Modest Wear pada hari ketiga, Glamorous Party di hari keempat, ditutup dengan ragam busana bertema Urban di hari kelima.

Para perancang busana berusaha menampilkan karya yang tak biasa kepada pengunjung SFP 2018. Aldre Indrayani misalnya, menghadirkan karya yang diberi title Childhood Nighmare.

Karya yang unik ini diakui terinspirasi dari masa kecilnya yang phobia diculik.

“Dulu waktu masih kecil, aku penakut dan sering mimpi buruk. Ketika bangun aku langsung tulis mimpi burukku di buku harian,” begitu ungkapnya ketika ditemui saat jumpa pers, Senin (30/4).

Menurut Aldre, mimpi yang sering muncul di masa kecilnya itu membuat dirinya jadi phobia dengan orang asing karena takut diculik. “Apalagi dengan orang yang pakai penutup muka,” tegasnya.

Aldre kemudian mencoba membayangkan sosok penculiknya.  “Nah dari imajinasi itu aku tuangkan di siluet yang over-size. Mukanya tertutup jadi lebih seram dan dramatis” ujar Aldre.

Dari 12 busana yang akan ditampilkan pada hari kedua penyelenggaraan SFP, ada tampilan busana dengan tambahan penutup muka. Secara umum, busana Aldre berciri modular dan oversize.

Warna busana yang dipakai juga mencirikan unsur mimpi buruk, seperti hitam dan abu-abu. “Saya memakai katun, black denim, dan wool pada tema ini,” paparnya.

Karya Aldre diakui cenderung ke tema Avant Garde. “Atau bisa dibilang busana yang out of the box, seperti imajinasi liar, lebay, tapi masih enak dilihat dan wearable,” cetusnya.

Selain peragaan busana karya para desainer Indonesia, SFP juga menampilkan rancangan desainer dari Thailand, yaitu bernama Voravag. Event yang digelar Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan Tunjungan Plaza ini juga mengemas lomba, talkshow dan fashion exhibition. sum

Comments are closed.