iniSURABAYA – Ratusan baju rancangan puluhan desainer Tanah Air dan mancanegara diperagakan di panggung bergengsi Ciputra World Fashion Week (CWFW) 2018. Beragam tema, mulai urban, etnik, juga European berpadu jadi satu di sepanjang catwalk yang digelar di Oval Atrium Ciputra World Surabaya.
Perpaduan beragam motif ini pula yang coba ditawarkan perancang busana Lenny Agustin. Lewat kreasinya yang diberi tema ‘Eclectica’, Lenny Agustin mencoba menghadirkan pencampuran antarbudaya, warna, dan juga motif.
Lenny dalam pentas CWFW kali ini menyodorkan karyanya yang menggabungkan garis-garis desain kebaya dengan kemeja atau jaket yang biasa dipakai wanita perkotaan. Padukan batik Madura dengan bahan modern seperti neoprene.
“Jadi intinya ‘Eclectica’ itu adalah mix style,” papar desainer yang mulai dikenal ketika menjadi juara utama pada Lomba Merancang Busana Perkawinan Internasional pada tahun 2003. Momen kemenangan ini pula yang lalu membuat namanya identik dengan gaun pernikahan dan pesta.
Tak heran bila dalam setiap rancangannya Lenny selalu menggunakan warna yang ‘colorful’. “Warnanya sangat beragam, ada biru, kuning, dan hijau. Tidak semuanya warna cerah, ada juga kok yang cenderung gelap, seperti biru tua, dan hitam,” imbuhnya.
Di pentas CWFW kali ini Lenny menyajikan 10 karya terbarunya dalam bentuk cocktail dress. “Ada juga yang kasual. Modelnya beragam ada one piece, two pieces, dan three pieces, sehingga bisa mix and match,” tandasnya.
Kecintaannya pada kekayaan budaya nusantara seperti ragam tekstil, upacara adat, kesenian tradisional, kerajinan tangan membuat Lenny Agustin selalu memasukkan unsur lokal pada karyanya.
Dalam pemilihan material, ia menyukai batik, tenun, sarung, lurik, songket, yang dikombinasikan dengan aplikasi-aplikasi unik yang menjadi ciri khasnya. Karya Lenny Agustin tidak hanya bisa dipakai dalam acara-acara khusus melainkan juga sebagai busana sehari-hari. dit