
Peserta audisi 'Liga Dangdut Indonesia' antusias saat mendaftarkan diri dan unjuk kemampuan di hadapan juri.

iniSURABAYA – Untuk yang kedua kali, Indosiar menggelar ajang penggalian bakat ‘Liga Dangdut Indonesia’ (Lida). Musik dangdut diyakini masih punya daya tarik bagi pemirsa televisi, di tengah beragam acara hiburan yang disajikan banyak stasiun televisi nasional maupun regional.
Ekin Gabriel, VP – PSRD Division Head Indosiar bahkan menyatakan, sebagai stasiun TV yang unggul dalam program talent search, termasuk musik dangdut, Indosiar terus berupaya untuk memperluas khasanah musik dangdut ke seluruh penjuru negeri.

Berkat tekad ini pula, tahun lalu Indosiar diganjar penghargaan oleh Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk program ‘Lida’ sebagai Program Pencarian Bakat dengan Peserta dari Provinsi Terbanyak.
Pada tahun ke-2 penyelenggaraan ‘Lida’ ini, Indosiar akan mempertemukan duta dangdut terbaik dari provinsi paling barat sampai paling timur Indonesia. Mereka akan membawa beragam kekayaan budaya hingga mengenalkan kearifan lokal dari provinsi asalnya ke panggung Lida 2.
“Melalui program ini Indosiar berharap dapat menjadi program yang inspiratif dan melahirkan idola Indonesia dengan kualitas vokal dangdut terbaik agar bisa turut meramaikan industri hiburan Tanah Air,” tegas Ekin.

Namun, berbeda dengan ‘Lida’ sebelumnya, ‘Lida’ tahun ini bakal semakin kompetitif. Sebab, peserta yang nantinya menjadi idola Indonesia di ranah musik dangdut secara ketat untuk menjadi wakil dari masing-masing provinsi.
“Juri akan membawa data dari 10 peserta terbaik dari masing-masing provinsi. Dari jumlah itu akan dipilih satu yang jadi wakil tiap provinsi,” ungkap Ekin. Informasi lain yang diperoleh iniSurabaya.com, peserta ‘Lida 2’ dari Jawa Timur yang diselenggarakan di Sidoarjo ini mencapai 364 orang. Audisi ‘Lida 2’ terbuka untuk umum dengan batasan usia 14-25 tahun. dit