iniSURABAYA – Makanan merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah pesta pernikahan. Dan salah satu bagian utama dari daya tariknya adalah wedding cake atau kue pernikahan.
Seperti juga kebutuhan terhadap busana, dekor, maupun make up, tren kue pernikahan ini mengalami perubahan dari waktu ke waktu. “Yang tren sekarang, kue pernikahan tak selalu berbentuk bulat,” tegas Michelle Haryono, cake desainer Femy’s Cake.
Menurut Michelle, variasi di jenis kue pernikahan ini kian beragam. “Dulu konvensional, hanya bulat-bulat. Sekarang ada yang minta lubang tengah. Ada juga yang bisa berputar, macam-macamlah,” kata Michelle.
Bahkan ada pula yang pakai lampu LED. “Untuk ketahanannya bisa sampai satu bulan jika disimpan dalam kulkas,” urainya kepada iniSurabaya.com.
Ragam kue pernikahan kreasi Femy’s Cake ini turut memeriahkan acara Blissful Wedding Showcase yang diselenggarakan di Pakuwon Imperial Ballroom, Sabtu-Minggu (19-20/1/2019).
Untuk warna kue pengantin ini, menurut Michelle pun tak lagi monoton gold, pink, atau warna-warna klasik. “Sekarang cenderung lebih berani. Ada hitam, ungu, bahkan ada pula yang hijau,” tuturnya.
Untuk ornamen bunga sekarang sudah ketinggalan dan makin jarang dipakai pada pesta pernikahan. “Jadi cake lebih menggunakan struktur pada body cake dengan cetakan brokat lebih banyak,” imbuh Michelle.
Michelle menambahkan tren cake 2019 di Indonesia cenderung dipengaruhi gaya pernikahan di Dubai. “Biasanya orang Indonesia juga bikin cake dengan tinggi 7 hingga 8 susun, untuk acara ballrom. Kalau western cakenya cuma 2 atau 3 susun cukup. Mereka lebih simpel,” bebernya.
Mengenai harga, wedding cake dengan ketinggian lima susun dibanderol Rp 8-9 juta. Sementara yang 7-8 susun harganya dipatok kisaran Rp 11 juta,” kata Michelle. dit